KOMPAS.com - Asesmen menjadi salah satu bagian penting dari proses belajar. Guru dinilai perlu melakukan asesmen guna mengetahui tingkat pencapaian siswa, terlebih selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Hal tersebut diungkap dalam Webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi dan Numerasi di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pasalnya, hasil studi Pusat Penelitian Kebijakan Kemendikbud mendapati, jumlah siswa yang setiap hari belajar dalam seminggu tidak sampai 50 persen. Sementara waktu belajar pun kurang dari tiga jam dalam sehari.
Baca juga: FSGI: Sejumlah Daerah Langgar Aturan Tatap Muka Tahun Ajaran Baru
"Bila kejadian ini terus berlanjut, maka akan menyebabkan kerugian dan berpengaruh pada masa depan mereka. Oleh karena itu, asesmen oleh guru untuk mengetahui capaian siswa perlu dilakukan," ujar Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Asrijanty, seperti dilansir dari laman Kemendikbud, Rabu (15/7/2020).
Asrijanty menyadari adanya penurunan kompetensi pada sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, sebagian anak mungkin belajar, namun tidak optimal. Sementara sebagian bahkan mungkin tidak berkesempatan belajar sama sekali.
Sehingga melalui webinar tersebut, Kemendikbud mengajak guru maupun orang tua untuk berperan aktif dalam mendampingi anak menjalankan PJJ agar proses belajar menjadi efektif.
Baca juga: Seperti Ini Simulasi Belajar Tatap Muka di Sekolah untuk Zona Hijau
Pada sesi pertama webinar, Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia Dinn Wahyudin berbagi mengenai cara tepat untuk mendiagnosis kondisi siswa dalam aspek kognitif maupun nonkognitif di masa pandemi Covid-19.
Ia meyakinkan tenaga pendidik untuk benar-benar melakukan remedial teaching, yaitu peninjauan kemampuan serta kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.
Termasuk melakukan diagnostic treatment, yaitu mengidentifikasi dan merancang perlakuan yang perlu diberikan untuk menindaklanjuti proses pembelajaran berikutnya.
Baca juga: Lowongan Program Karier BCA, Dapat Uang Saku dan Jadi Pegawai Tetap
Koordinator Analisis dan Penelitian Pusat Asesmen dan Pembelajaran Rahmawaty juga menjabarkan kelima prinsip yang harus ada pada proses asesmen, yaitu valid, reliabel atau konsisten, adil, fleksibel, dan memberikan umpan balik untuk pembelajaran.
“Yang paling esensial dari asesmen adalah kita punya informasi, kita tahu siswa bisanya apa, tidak bisanya apa. Dan itulah yang akan kita refleksikan kepada pembelajaran ke depannya,” ungkapnya.
Rahmawati juga memaparkan materi yang dilengkapi dengan contoh dan produk yang lebih signifikan, salah satunya ialah cuplikan video dari aplikasi permainan yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik, yaitu Desatika.
Permainan Desatika yang seolah mengajak siswa untuk membangun desa selagi mengerjakan soal matematika, dianggap telah teruji.
Baca juga: Kisah Teladan Guru Nyoman Sukseskan Siswa di Tengah Keterbatasan
“Program ini sudah diujicobakan di lebih dari 400 SD di daerah tertinggal. Jadi kalau daerah tertinggal berhasil menggunakan ini, kami yakin Bapak Ibu sekalian yang ada di Nusantara juga dapat memanfaatkan aplikasi ini,” ujar dia.
Selain itu, Balitbang Kemendikbud juga sudah menyediakan konten video berjudul ‘Asesmen Diagnosis Berkala’ sebagai panduan yang dapat menjelaskan proses asesmen secara rinci bagi tenaga pendidik.
Video tersebut dapat diakses di kanal Youtube Balitbang atau melalui tautan berikut: https://youtu.be/AzzTT-wcKHU
Webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi Numerasi di Masa Pandemi disiarkan langsung melalui aplikasi konferensi video yang dapat diakses oleh peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui tautan http://ringkas.kemdikbud.go.id/SeminarDaringLitbang.
Selain itu, webinar juga dapat disaksikan melalui kanal Youtube Balitbang Kemendikbud di https://www.youtube.com/channel/UCb-IfEZaAXlAYFqUQAhHI8Q
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.