KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pengurangan kemiskinan dan pencegahan stunting agar tercapainya pertumbuhan ekonomi yang setara.
Salah satunya adalah mengadopsi Proyek Modal Manusia dari Bank Dunia dengan melibatkan seluruh jajaran pemerintahan.
Dilihat dari Indeks Modal Manusia Indonesia (HCI) tahun 2018, Indonesia berada di angka 0,53. Ini berarti seorang anak yang dilahirkan hanya mencapai setengah dari kapasitas produktivitas. Padahal HCI menjadi tolak ukur terhadap dunia pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)) tahun 2018, sebanyak tiga dari sepuluh anak Indonesia di bawah umur lima tahun mengalami stunting.
Baca juga: Maksimalkan Pengentasan Stunting, BP3S Manfaatkan SDM PKH
Data itu menunjukan bahwa kinerja pemerintah dalam mencegah stunting di Indonesia, masih termasuk rendah.
Pasalnya, World Health Organization (WHO) sendiri menetapkan batas maksimal untuk toleransi stunting pada angka 20 persen, atau seperlima dari jumlah seluruh balita yang ada.
Atas dasar itu, pemerintah pada 2017 telah meluncurkan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Stunting.
Meskipun Strategi Nasional itu mulai diimplementasikan pada 2018, namun sudah mendapat persetujuan dari lembaga pemerintah desa hingga pusat sebagai program paket intervensi gizi prioritas multi-sektor.
Kini bersama Bank Dunia, Tanoto Foundation, dan Bill and Melinda Gates Foundation, Pemerintah membuat program baru untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
Baca juga: Cegah Stunting, Simak 4 Tips Jitu Anak Doyan Makanan Bergizi
Program tersebut berbasis hasil yang disebut Investing in Nutrition and Early Years atau Investasi pada Nutrisi dan Usia Awal Kehidupan (INEY).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.