Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Ini Diteliti Mahasiswa UB untuk Turunkan Obesitas

Kompas.com - 24/09/2020, 05:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi permasalahan bagi sebagian besar orang. Selain mengganggu penampilan, obesitas juga bisa menjadi sumber masalah kesehatan.

Untuk itulah, agar memiliki tubuh yang ideal maka seseorang harus mengonsumsi asupan makanan yang bergizi, sehat dan berimbang.

Tentunya juga harus diimbangi dengan olahraga teratur. Bahkan menjaga pola makan yang teratur pula. Jadi, jika tak ingin gemuk maka harus hidup sehat.

Baca juga: Ini Keuntungan Ikut Kuliah Online bagi Mahasiswa

Namun, untuk menurunkan obesitas ada sebuah konsep yang menarik. Konsep ini dibuat oleh tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Bahan cangkang telur ayam

Ternyata, tiga mahasiswa tersebut membuat sebuah konsep untuk menurunkan obesitas dari kalsium cangkang telur ayam menggunakan nanoteknologi.

Melansir laman UB, Rabu (23/9/2020), obesitas yang tidak segera ditangani akan berimbas pada penyakit komplikasi kardiovaskular, diabet, dan osteoporosis yang berbahaya.

Karena itulah ketiga mahasiswa dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS.IPU menciptakan sebuah konsep untuk menurunkan obesitas yang lebih aman dan minim efek samping.

Ketiga mahasiswa UB itu antara lain:

1. Dimas Teguh Prasetiyo (Fapet 2018)

2. Rhifa Siti Fauziah ND (Fapet 2017)

3. Nuha Nabilah Utrujjah (FMIPA 2018)

Adapun salah satu upaya yang dilakukan mereka ialah memanfaatkan kandungan kalsium dalam cangkang telur untuk dijadikan kapsul penurun obesitas.

Berikut ini hasil penelitian ketiga mahasiswa UB pada cangkang telur:

1. Cangkang telur merupakan salah satu bahan alami yang aman dan ekonomis, sehingga dijadikan bahan alternatif sumber kalsium dalam menurunkan kadar trigliserida pada tubuh obesitas.

2. Cangkang telur mengandung komponen mikro yang unik dengan didominasi 94 persen kalsium karbonat yang dapat diuraikan menjadi 360-440 mg kalsium per gram.

3. Nanoteknologi dengan metode Presipitasi (mengubah partikel kalsium menjadi nanokalsium) dilanjutkan dengan teknik pulsed electric field (PEF).

Dengan teknik ini memungkinkan kalsium cangkang telur ayam menjadi lebih availabilitas sehingga mudah untuk diserap oleh tubuh.

4. Secara khusus telah dibuktikan pada beberapa penelitian bahwa setiap penambahan 300 mg dalam asupan kalsium reguler dikaitkan dengan penurunan sekitar 1 kg lemak tubuh pada anak-anak dan 2,5–3,0 kg berat badan yang lebih rendah pada orang dewasa.

Dibuat dengan 4 tahap

Dengan mengkaji beberapa literatur dari database jurnal nasional dan internasional, konsep ini dibuat empat tahap, yakni:

  1. Menganalisis teknik pulsed electric field (PEF) pada nanokalsium cangkang telur ayam.
  2. Mengkaji analisis scanning electron microscopy (SEM) dan Particle Size Analyzer (PSA) untuk melihat ukuran dan distribusi partikel nanokalsium.
  3. Menganalisis konduktivitas, dimana nanokalsium yang memiliki konduktivitas tinggi akan memiliki bioavailabilitas tinggi.
  4. Menganalisis kadar triglisirida pada sel 3T3-L1 Preadiposit, dimana mampu menghambat perkembangan preadiposit yang artinya dapat menghambat obesitas.

Baca juga: Mahasiswa UB Ciptakan Gel Pemutih Gigi dari Bahan Alami Ini

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari konsep itu ialah kalsium cangkang telur ayam berpotensi untuk menjadi suplemen diet alami obesitas. Tentu karena mampu menghambat pertumbuhan sel preadiposit berdasar kajian literatur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com