Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Kompetensi di Tengah Pandemi, GTK Gelar Program Guru Belajar

Kompas.com - 30/09/2020, 17:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) terus melakukan penguatan kompetensi guru, utamanya dalam menghadapi tantangan pembelajaran di tengah masa pendemi global Covid-19.

Terkait hal ini, GTK menggelar Program “Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19” pada Senin (28/9/2020), secara virtual.

Program Guru Belajar seluruhnya akan dilaksanakan secara daring (online) dan terdiri dari tiga tahap yaitu Bimbingan Teknis, Pendidikan dan Latihan, serta Pengimbasan.

“Guru Belajar juga bertujuan mengembangkan kemampuan guru mengelola PJJ dan meningkatkan skill guru menggunakan teknologi. Guru juga diajak meningkatkan kemampuan melakukan asesmen PJJ supaya kualitas belajar semakin baik,” jelas Dirjen GTK, Iwan Syahril, di Jakarta, Senin (28/9).

Program yang akan dilaksanakan mulai 1-19 Desember 2020 terbagi dalam beberapa tahap kegiatan yaitu bimtek, diklat dan pengimbasan.

Sebanyak lima angkatan akan mengikuti bimtek, selanjutnya panitia akan menyeleksi peserta untuk mendapatkan tiga angkatan yang nantinya mengikuti tahap diklat dan pengimbasan.

Iwan menegaskan, tujuan dari program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19 utamanya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis beban kurikulum yang disederhanakan.

Baca juga: Guru, Ini Cara Ikut Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Kemendikbud

Tingkatkan mutu pembelajaran

Data Kemendikbud mencatat, di Indonesia ada 96,6 persen siswa belajar dari rumah. Sebanyak 86,6 persen siswa Indonesia belajar di rumah dengan mengerjakan tugas dari guru. Pembelajaran interaktif, hanya berhasil dilakukan oleh 38,8 persen.

“Sebanyak 53,55 persen guru kesulitan mengelola kelas selama PJJ, dan 49,24 persen guru terhambat melaksanakan asesmen PJJ. Guru juga sulit menggunakan teknologi selama PJJ, dengan jumlah 48,45 persen,” ungkap Iwan.

Selain soal pembelajaran, faktor biaya komunikasi digital juga menjadi beban bagi guru. Terdata, rata-rata guru menghabiskan Rp 190 ribu untuk membeli kuota internet dan pulsa.

"Kabar baiknya, 89,1 persen orangtua terlibat mendampingi anak belajar dari rumah," tambah Iwan.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) GTK, Nunuk Suryani dalam kesempatan sama menyampaikan program ini terbuka untuk semua guru.

“Program ini dapat diikuti semua guru semua mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah mempunyai akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB),” jelas Nunuk.

Lebih lanjut Nunuk Suryani mengatakan para guru perlu punya bekal cukup baik secara pedagogi maupun teknologi untuk mengajar secara jarak jauh.

“Itulah sebabnya Ditjen GTK meluncurkan kembali program ini. Kemendikbud selalu berusaha membantu mutu pengajaran guru mengajar dengan tetap bermutu pada kondisi darurat seperti sekarang ini,” ujar Nunuk.

Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Program Guru Belajar, Bantu Guru Laksanakan PJJ

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com