Menurutnya, pada akhir tahun alat ini sudah bisa dipasarkan secara komersial. Di mana sudah proses pengujian, scaling up, pengembangan inovasi lanjutan.
"Saya kira ini hasil kerja sama gotong royong dan multidisiplin antar ilmuwan," tambahnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng. berharap, seluruh pihak mendukung pengembangan produk inovasi GeNose C19 ini.
Tentu agar dapat segera dimanfaatkan untuk mitigasi dan percepatan penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi Indonesia.
GeNose C19 merupakan inovasi pertama di Indonesia yang digunakan untuk pendeteksian Covid-19 melalui embusan nafas.
Cara kerja aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.
GeNose C19 juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.
Baca juga: GeNose: Alat Pengendus Covid-19 Inovasi Anak Bangsa
Selain itu, GeNose UGM diharapkan dapat memutus penyebaran Covid-19 dengan keunggulan biaya per uji lebih murah, hasil tes lebih cepat diketahui sehingga keputusan tindakan isolasi lebih cepat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan