Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Rekomendasi Bank Dunia untuk Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 19/11/2020, 10:50 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tahun ini, Bank Dunia menerbitkan laporan yang berjudul “The Promise of Education in Indonesia" untuk memberikan 12 rekomendasi demi meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Melalui konferensi virtual lewat aplikasi Zoom, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan yang pesat dalam bidang pendidikan selama 20 tahun terakhir.

Namun, Satu melihat bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum mencapai seluruh potensinya.

Baca juga: Penjelasan Mendikbud Terkait 3 Aspek Asesmen Nasional Pengganti UN 2021

“Sumber daya manusia, akumulasi pengetahuan, keterampilan, kesehatan seseorang sepanjang hidupnya, sangat penting untuk kesuksesan Indonesia di masa depan,” lanjut Satu dalam laporan Bank Dunia yang diluncurkan pada Rabu (18/11/2020).

Selain itu, Indonesia juga masih mengalami tantangan dari segi waktu belajar anak-anak, ekonomi, kondisi fisik, hingga pandemi virus Covid-19.

12 rekomendasi Bank Dunia

Dalam laporan resmi Bank Dunia 2020, pemahaman mengenai seberapa banyak watu belajar yang dihabiskan anak-anak dan pemberian dukungan berdasarkan kebutuhan pelajar merupakan fokus dari rekomendasi utamanya.

Rekomendasi tersebut dapat menjadi cara yang lebih permanen untuk meningkatkan pengajaran,” tulis Satu.

Bukan hanya itu, laporan Bank Dunia 2020 memberikan 12 pilihan untuk pemerintah Indonesia memerkuat reformasi pendidikan dan meningkatkan hasil pembelajaran semua siswa Indonesia.

Perumusan dan pemberian rekomendasi dari Bank Dunia 2020 merupakan panduan yang berbasis pada bukti sebagai informasi dalam proses pertimbangan oleh seluruh pemangku kepentingan di masa depan Indonesia, termasuk pembuat kebijakan, pelaksana, guru, siswa, dan orang tua.

Berikut ini merupakan 12 rekomendasi yang Bank Dunia berikan kepada pemerintah Indonesia melalui laporan resminya.

  1. Memastikan setiap siswa mencapai standar minimal pembelajaran dan perkembangan di setiap jenjang pendidikan.
  2. Menyediakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas dan dapat diakses oleh semua masyarakat.
  3. Mengambil langkah untuk menjamin pemerataan akses terhadap pendidikan dan pembelajaran berkualitas, terutama bagi anak-anak yang paling berpotensi berada di luar sistem.
  4. Mengambil langkah untuk meningkatkan hasil belajar para siswa yang memiliki prestasi paling rendah.
  5. Memastikan bahwa semua siswa, termasuk siswa yang berkebutuhan khusus berhasil dalam belajar.
  6. Meningkatkan kualitas perguruan tinggi dan calon guru yang masuk dan rekrut calon guru terbaik dan distribusikan secara efektif.
  7. Meningkatkan pengembangan profesional dan menyesuaikan dengan insentif.
  8. Memperkuat mekanisme akuntabilitas melalui pelacakan dan verifikasi data yang lebih baik.
  9. Mendukung lembaga yang ada untuk meningkatkan pemberian layanan pendidikan.
  10. Memperluas akses dan meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan vokasi.
  11. Meningkatkan kualitas, relevansi, dan pemerataan sektor pendidikan tinggi.
  12. Sebagai salah satu cara penanganan dan pemulihan Covid-19, perkuat sistem untuk menghadapi guncangan dan tekanan di masa depan.

Pentingnya tingkatkan pendidikan Indonesia

Mengingat mulai tahun ini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa akan terjadi bonus demografi, maka pemerintah harus memberikan kebijakan yang tepat untuk memastikan Indonesia dapat memeroleh manfaat dari fenomena ini.

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, Pendidikan Vokasi Harus Seperti Ini

Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15 hingga 64 tahun) lebih banyak dibanding anak-anak dan lansia.

Dengan kondisi demografi tersebut, negara mendapatkan ‘bonus’ atau keuntungan dalam sektor ekonomi karena adanya peningkatkan pendapatan per kapita (rata-rata pendapatan penduduk suatu negara).

Potensi ini dapat hilang apabila jumlah populasi kaum muda yang bersekolah mengalami penurunan maupun pelajar tidak mendapatkan sistem pendidikan dengan kualitas terbaik.

Maka dari itu, pemerintah harus menyiapkan sumber daya manusia yang baik lewat pemberian pendidikan berkualitas untuk menciptakan angkatan kerja yang produktif demi keuntungan ekonomi negara.

Terlebih puncak dari bonus demografi ini diperkirakan terjadi pada 2020 hingga 2030.

Satu pun berharap agar rekomendasi dari Bank Dunia dapat menciptakan masa depan Indonesia lebih baik.

“Semoga rekomendasi ini bermanfaat bagi pembuat kebijakan, praktisi, guru, siswa, dan orangtua. semua pemangku kepentingan, demi masa depan Indonesia yang lebih baik lagi,” tutup Satu.

Dalam pertemuan virtual yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengucapkan terima kasih atas segala rekomendasi dari Bank Dunia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com