KOMPAS.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi meminta kampus di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) bisa menguatkan tali persaudaraan bangsa Indonesia.
Demi mewujudkan itu, kata dia, maka kampus harus bisa menjadi taman untuk berkembangnya nasionalisme. Kampus juga harus menjadi tempat berkumpulnya generasi penerus bangsa dari berbagai suku yang berbeda dan masuk dalam lingkungan civitas akademika untuk kemudian saling kenal, mengenal, menyapa, dan hidup bersama.
Baca juga: Hari Guru Nasional, Wamenag: Banyak Guru Pejuang Indonesia
"Itu semua dapat menguatkan tali persaudaraan kebangsaan," kata Zainut, melansir laman Kemenag, Selasa (1/12/2020).
Dia berharap, seluruh unsur civitas akademika di dunia kampus PTKIN, seperti mahasiswa dan dosen, dapat memelihara nilai-nilai kebangsaan yang ada.
"Kampus adalah tempat para aktor yang akan menjadikan bangsa Indonesia berdiri sejajar dengan bangsa lain, menciptakan keseimbangan baru secara global, dan kehidupan dunia yang lebih baik," jelas dia.
Zainut juga meminta kampus di PTKIN juga harus menjadi ruang untuk tumbuhnya nilai-nilai integritas.
Integritas, sebut dia, tidak hanya bermakna kesatuan kata dan perbuatan, tapi juga integrasi penguasaan secara berimbang, dan kematangan dalam ilmu agama dan ilmu umum, qolbu dan fikr, iman dan nalar.
"Kampus mestinya menjadi lahan subur untuk menumbuhkan nilai integritas dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal," tutur dia.
Ketika rasa nasionalisme dan integritas dijaga di lingkungan kampus PTKIN, maka insan kampus bisa menjadi teladan dalam sikap memanusiakan manusia, serta adaptif dengan perubahan zaman.
Tujuan ilmu pengetahuan sendiri adalah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjawab persoalan.
"Setiap kebaruan termasuk di bidang teknologi mesti direspon secara tepat, yakni dengan menjaga nilai-nilai baik yang telah ada dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik," pungkas dia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, Nizar pernah mengatakan, pihak PTKIN harus terus berupaya untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada guna peningkatan kualitas.
Dia mencontohkan, jangan sampai ada keluhan PTKIN tidak dapat menerima mahasiswa lebih banyak, karena tidak tersedianya ruang belajar. Hal semacam itu lah, perlu disiasati bersama dalam membangun sistem kampus. Jadi ruangan yang dimiliki suatu fakultas, bisa digunakan kegiatan lainnya.
"Bila ketersediaan ruangan ini dapat diatur dengan baik, maka masalah keterbatasan ruangan dapat diatasi," jelas Nizar.
Tak hanya itu, PTKIN juga harus bisa memperkuat distingsi keilmuan yang dimiliki oleh perguruan tinggi umum, seperti membuat pendidikan vokasi. Oleh karena itu, perlu pemikiran yang matang dalam membuat hal tersebut.
"Jenis vokasi apa yang perlu disiapkan oleh PTKIN yang tentunya berbeda dengan pendidikan vokasi yang sudah dimiliki perguruan tinggi umum lainnya," harap Sekjen.
Baca juga: Anggaran Peningkatan Mutu PTKIN Baru 26 Persen
Nizar pun setuju untuk membentuk suatu lembaga atau pusat studi yang bertugas untuk membahas prospek pendidikan tinggi di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.