Oleh: Krista Adayu | Guru SDN 06 Gumilir, Cilacap, Jawa Tengah
KOMPAS.com - Pandemi telah menyebabkan terjadinya krisis pendidikan. Salah satu krisis pendidikan di era pandemi adalah menurunnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Banyak guru mengeluhkan siswanya tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Tugas-tugas yang diberikan melalui pembelajaran jarak jauh banyak yang tidak dikerjakan siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mengajak orangtua dan siswa melakukan kesepakatan kelas sebelum mengawali pembelajaran selama satu semester ke depan.
Pembuatan kesepakatan diawali dengan mengajak siswa dan orangtua atau wali murid untuk menyampaikan usulan dan gagasannya agar pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa berjalan dengan baik.
Ada tiga topik utama dibahas, yaitu:
Baca juga: Apa Itu Blended Learning? Simak Penjelasan Berikut Keuntungannya
“Untuk daring saya setuju menggunakan WAG dengan semua fiturnya yang juga dikombinasikan dengan aplikasi lain seperti Zoom dan Youtube Streaming. Jadi anak-anak tetap bisa fokus belajar. Sedangkan untuk luring saya setuju menggunakan kegiatan guru berkeliling (guling),” kata wali dari seorang siswa bernama Vidzi.
Usulan di atas juga disambut baik oleh orangtua siswa lainnya untuk tetap melakukan pembelajaran bauran (blended). Pembelajaran daring dikombinasikan dengan kegiatan guru keliling (guling) ke rumah siswa dalam kelompok-kelompok kecil.
Diskusi topik ini bisa menghasilkan beberapa kesepakatan:
Ada dua model penumbuhan karakter dan literasi yang ditawarkan Krista. Pilihan kegiatannya, (1) dilakukan terintegrasi dalam mata pelajaran, atau (2) dilaksanakan secara terpisah atau berdiri sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.