Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Semangat Positif, Sekolah Semesta Luncurkan "Berkontribusi untuk Negeri"

Kompas.com - 28/02/2021, 19:41 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kejenuhan siswa, kurangnya kompetensi guru dalam integrasi teknologi pembelajaran dan loss learing, menurunnya kualitas belajar, menjadi tiga tantangan besar memasuki satu BDR (belajar dari rumah) sebagai dampak pandemi global Covid-19.

"Banyak sekali permasalahan dialami siswa, guru, dan orangtua sehingga kami, sivitas akademika Sekolah Semesta berpikir apa kira-kira hal apa yang bisa kita lakukan, kita berikan," ungkap Didin Sopandi, Kepala Sekolah SMA Semesta, Semarang, Jawa Tengah.

Keinginan untuk memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan secara nyata ini disampaikan Sekolah Semesta dalam peluncuran program "Semesta Berkontribusi untuk Negeri" melalui konferensi pers daring, 27 Februari 2021.

Didin berharap, insiatif program yang digagas Sekolah Semesta dapat menjadi pemantik lahirnya banyak agen perubahan dalam dunia pendidikan Indonesia di tengah masa pandemi.

"Sehingga kita bisa menyebarluaskan efek positif sehingga kita dapat sama-sama menjadi penggerak, agen perubahan untuk menghadapi kondisi pandemi yang masih terlihat belum ada titik terang," ujar Didin lebih jauh.

Ia berharap program "Semesta Berkontribusi untuk Negeri" dapat memotivasi komunitas pendidikan untuk terus berinovasi dan memunculkan banyak ide-ide baru yang mendorong pembelajaran yang berkualitas.

Baca juga: Guru Divaksin, Epidemiolog: Siswa Tetap Prioritas Utama di Sekolah

Untuk seluruh komunitas pendidikan

Kepsek Sekolah Semesta menjabarkan, program ini akan dilaksanakan selama 2 bulan yaitu antara bulan Maret-April 2021 dalam bentuk webinar, workshop, maupun preview class yang bisa diikuti oleh kepala sekolah, guru, siswa maupun orangtua di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan sama, Anisa Handayani, School Counselor dan Penanggung Jawab Program menjelaskan program ini menggandeng berbagai kalangan mulai dari guru, alumni dan orangtua agar pembahasan disuguhkan lebih kontekstual sesuai dengan permasalahan di lapangan.

Selain itu dalam program ini akan dihadirkan juga pembicara-pembicara ahli di bidangnya masing-masing sehingga peserta dapat langsung berkonsultasi dan berdiskusi terkait dengan permasalahan yang ada.

Anisa menjelaskan berbagai tema akan diangkat dalam program ini, antara lain;

  • Webinar Parenting: Memaksimalkan Potensi Anak, Seni Berkomunikasi dengan Anak
  • Pengembangan Kompetensi Guru:Teknologi dalam Mengajar, Pendampingan Membangun Karakter Siswa.
  • Pengembangan Diri Siswa: Muda Berkarya, Tips Belajar Efektif Sains dan Sosial, Membangun Prestasi, English Lesson.
  • Workshop Pelatihan Leadership untuk Guru.

"Program ini termotivasi dari sebuah tugas utama guru yang harus selalu menghidupkan ilmu pengetahuan, tidak peduli kita masih berada di tengah pandemi. Roda pendidikan harus tetap berputar untuk suksesnya peradaban," tegas Anisa.

Untuk itu, tambah Anisa, dalam pelaksanaanya bebas biaya bagi seluruh peserta sehingga diharapkan makin banyak sekolah dari berbagai jenjang dan dari berbagai daerah dapat terlibat di dalamnya.

"Program Semesta Berkontribusi untuk Negeri ini ditargetkan untuk memfasilitasi lini guru, orangtua dan siswa yang merupakan lini utama dalam pendidikan," jelasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Jika Vaksin Guru Selesai, Juli Bisa Sekolah Tatap Muka

Menjawab tantangan "Loss Learning"

Didin Sopandi kembali menjelaskan, loss learning atau kekhawatiran hilangnya pembelajaran menjadi tantangan tersendiri di tengah masa pandemi.

"Kata kuncinya adalah program secara struktur dan juga follow up. Memang kondisi daring akan sangat mempengaruhi, tetapi intinya bagaimana penanggungjawab mencari cara agar pandemi tidak menghentikan kita tidak berhenti berinovasi," ujar Didin.

Melalui cara ini, tambah Kepsek Semesta, siswa Semesta masih mampu menunjukan beragam prestasi di masa pandemi, termasuk raihan 8 medali dalam Kompetisi Sains Nasional 2020.

Anisa Handayani, School Counselor, menambahkan orangtua dan wali kelas memegang peran penting dalam pembelajaran di tengah masa pandemi.

"Ada deteksi dini dan preventif ketika siswa mengalami stress belajar atau kejenuhan dalam belajar. Kami memberikan fasilitas kepada anak-anak sesuai kebutuhannya. Program kami tidak hanya dalam kelas tetapi ada juga program pendampingan di luar kelas," jelas Anisa.

Inovasi-inovasi pembelajaran, tambahnya, sangat dibutuhkan agar siswa tidak bosan dan menjadi stress akibat belajar secara daring.

Terkait rencana tatap muka di bulan Juli 2021 yang disampaikan Presiden Joko Widodo pascavaksin yang mulai diberikan guru, Didin menyampaikan pihaknya masih menunggu keputusan resmi pemerintah.

Pihaknya pun terus membuka komunikasi dengan orangtua untuk terus mengkomunikasikan perkembangan terkini terkait kebijakan-kebijakan pemerintah terkait kemungkinan dibukanya tatap muka di tahun ajaran baru 2021/2022.

"Persiapan belajar tatap muka sebenarnya sudah kita siapkan sejak semester satu, jadi memang kami sendiri sudah mempersiapkan dari persiapan fisik, konten, guru. Kebijakan yang kami lakukan, berpegang seperti yang disampaikan Mas Menteri (Mendikbud) yaitu mengikuti kebijakan pemerintah setempat," ujarnya.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com