Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan "Society 5.0", PII Dorong Integrasi Kurikulum Profesi Insinyur dan Kampus Merdeka

Kompas.com - 26/03/2021, 17:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 melahirkan tantangan baru di mana penggunaan teknologi yang telah terintegrasi dalam masyarakat diharapkan dapat menjadi sarana mencapai kesejahteraan dan bukan malah mendegradasi peran manusia.

Salah satunya, pendidikan menjadi kunci agar teknologi dihasilkan dalam Society 5.0 mampu menghasilkan peradaban yang memuliakan manusia dalam segala bidang, termasuk peran penting insinyur di dalamnya.

Hal ini mengemuka dalam webinar bertajuk "Insinyur Indonesia Menuju Society 5.0" yang digelar Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Learning Centre, Rabu, 25 Maret 2021 dan diikuti lebih dari 500 peserta.

"Inilah tantangan terbesar bagi dunia pendidikan teknik, sehingga kita harus membangun kedaulatan kita dengan teknologi untuk bisa mewujudkan industri merah putih kemudian membangun kedaulatan bangsa,” ujar Dirjen Dikti Prof. Nizam dalam pembukaan acara.

Prof. Nizam menyampaikan, dengan demikian insinyur atau pendidikan teknik mengemban tugas penting yakni menghasilkan kreator atau para pencipta yang berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mewujudkan masa depan lebih baik.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, UMN Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka

Kurikulum Society 5.0 dalam Kampus Merdeka

Hal senada disampaikan Ketua Umum PII Heru Dewanto, untuk menghasilkan output insinyur yang mampu mengemban tugas kemanusiaan tersebut maka berbagai pihak harus saling bersinergi dan memulai dari hulunya, yaitu pendidikan tinggi teknik.

Heru Dewanto menegaskan perlunya mengarusutamakan konsep kurikulum menuju Society 5.0 ke dalam visi Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dalam pendidikan profesi insinyur.

"Insinyur ke depan tidak hanya bertugas menghasilkan inovasi tapi juga memajukan peradaban dan ikut merumuskan masyarakat dunia dengan menggunakan seluruh kemampuan serta teknologi yang ada khususnya teknologi 4.0 karena inilah makna sesungguhnya dari Society 5.0," ungkapnya.

Salah satu isu penting yang mengemuka, tambah Heru, adalah masih ditemukan kesenjangan kualitas pendidikan tinggi teknik antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Indonesia, baik di wilayah pulau Jawa dan di luar pulau Jawa.

Menjawab disparitas kualitas ini, Heru mengusulkan online education dan mentoring perguruan tinggi negeri akreditasi A kepada perguruan tinggi lainnya.

"Diperlukan (juga) pengkoordinasian yang menyeluruh di antara perguruan tinggi negeri dan swasta se-indonesia agar program kurikulum menuju Society 5.0 serta melengkapi visi kampus merdeka, merdeka belajar terutama pendidikan profesi insinyur bisa berjalan di tahun 2021 ini," tegasnya.

Hal ini mengingat, tambah Heru, tugas insinyur tidak hanya bertugas dalam menghasilkan inovasi untuk memajukan peradaban, tetapi juga merumuskan masyarakat dunia seperti apa yang diinginkan.

“Inilah makna sesungguhnya dari society 5.0, kita harus menentukan terlebih dahulu apa yang kita inginkan di masa depan dengan menggunakan seluruh kemampuan teknologi dan bagaimana kita mencapainya,” pungkasnya.

Seminar daring "Insinyur Indonesia Menuju Society 5.0" yang digelar PII juga dihadiri sejumlah rektor dari perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia, diantaranya; Rektor UGM Prof. Panut Mulyono, Rektor Universitas Esa Unggul Arif Kusuma Among, dan Rektor Universitas Tarumanagara Prof. Agustinus Purna Irawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Edu
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Edu
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan 'Fresh Graduate', Tanpa Batas Usia
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan "Fresh Graduate", Tanpa Batas Usia
Edu
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa 'Double Degree'
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa "Double Degree"
Edu
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Edu
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau