KOMPAS.com - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, 15 persen atau 20.000 dari total 83.000 desa di Indonesia belum mendapatkan akses layanan internet yang layak.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementrian Kominfo, terdapat 12.548 desa yang belum memiliki akses layanan internet 4G.
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia merealisasikan program Desa Terang Desa Internet sebagai bentuk kontribusi nyata membantu kemajuan teknologi di Indonesia terutama di desa-desa yang masih tertinggal.
Program ini diinisiasi PPI Dunia dalam rangka mendukung program desa terang sekaligus digitalisasi pedesaan di seluruh Indonesia dengan harapan agar pemerintah terpantik untuk memperluas penyediaan sarana dan prasarana internet desa di seluruh Indonesia.
Baca juga: Suka Duka Kuliah di Inggris, Tak Melulu Seindah Feeds Instagram
Salah satu program PPI Dunia melalui Direktorat Pergerakan dan Pengabdian Masyarakat Sub-bidang Teknologi ini dilakukan dengan cara mengimplementasikan inovasi teknologi terbarukan (renewable energy), yaitu dalam satu set perangkat tiang lampu memiliki input energi berupa gabungan dari Solar Energy (tenaga matahari), Wind Energy (tenaga angin), dan Magnetic Kinetic Turbin. Hasil dari perangkat ini adalah lampu LED dan device internet.
Pilot project atas Program ini dimulai dengan melakukan dua kali survei desa pada bulan November-Desember 2020, hingga pemasangan pertama lampu dan V-sat Teknologi Hybrid pada tanggal 30-31 Maret 2021 di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Untuk saat ini, program Desa Terang Desa Internet sedang fokus melakukan pemasangan 3 perangkat lampu dan V-Sat Teknologi Hybrid di 3 titik Desa Cisaat.
Program Desa Terang Desa Internet juga sangat cocok untuk membantu program pemerintah khususnya Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Baca juga: Universitas Pertahanan RI Buka Beasiswa S2-S3, Bebas Biaya Kuliah
“Harapan utamanya adalah agar menjadi pilot project dan inspirasi bagi pemerintah untuk membangun semakin banyak teknologi hybrid untuk lampu dan internet terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), terutama daerah perbatasan dan kepulauan yang membutuhkan normalisasi penerangan dan internet),” ungkap Koordinator PPI Dunia 2020-2021, Choirul Anam.
Selain itu, melalui program ini PPI Dunia juga berharap dapat memudahkan aktivitas masyarakat terutama pada malam hari dengan penerangan jalan yang cukup, memberikan kesempatan kepada masyarakat desa untuk mengakses internet dan mengakses informasi secara lebih luas, dapat memudahkan dan membiasakan masyarakat terutama para aparatur pemerintah untuk menggunakan aplikasi digital dalam operasional pelayanan masyarakat, serta mengangkat potensi desa tersebut melalui promosi dan penyebaran informasi di internet.
(Penulis: Ahsanah Nur Amalia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.