Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ayunda Pininta Kasih
ASISTEN EDITOR EDUKASI

EDITOR EDUKASI

Desa Terang Desa Internet, Inisiasi PPI Dunia Hadirkan Internet Daerah 3T

Kompas.com - 09/04/2021, 10:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, 15 persen atau 20.000 dari total 83.000 desa di Indonesia belum mendapatkan akses layanan internet yang layak.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementrian Kominfo, terdapat 12.548 desa yang belum memiliki akses layanan internet 4G.

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia merealisasikan program Desa Terang Desa Internet sebagai bentuk kontribusi nyata membantu kemajuan teknologi di Indonesia terutama di desa-desa yang masih tertinggal.

Program ini diinisiasi PPI Dunia dalam rangka mendukung program desa terang sekaligus digitalisasi pedesaan di seluruh Indonesia dengan harapan agar pemerintah terpantik untuk memperluas penyediaan sarana dan prasarana internet desa di seluruh Indonesia.

Baca juga: Suka Duka Kuliah di Inggris, Tak Melulu Seindah Feeds Instagram

PPI Dunia Desa Terang Desa InternetDok. PPI Dunia PPI Dunia Desa Terang Desa Internet

Salah satu program PPI Dunia melalui Direktorat Pergerakan dan Pengabdian Masyarakat Sub-bidang Teknologi ini dilakukan dengan cara mengimplementasikan inovasi teknologi terbarukan (renewable energy), yaitu dalam satu set perangkat tiang lampu memiliki input energi berupa gabungan dari Solar Energy (tenaga matahari), Wind Energy (tenaga angin), dan Magnetic Kinetic Turbin. Hasil dari perangkat ini adalah lampu LED dan device internet.

Pilot project atas Program ini dimulai dengan melakukan dua kali survei desa pada bulan November-Desember 2020, hingga pemasangan pertama lampu dan V-sat Teknologi Hybrid pada tanggal 30-31 Maret 2021 di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Untuk saat ini, program Desa Terang Desa Internet sedang fokus melakukan pemasangan 3 perangkat lampu dan V-Sat Teknologi Hybrid di 3 titik Desa Cisaat.

Program Desa Terang Desa Internet juga sangat cocok untuk membantu program pemerintah khususnya Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Baca juga: Universitas Pertahanan RI Buka Beasiswa S2-S3, Bebas Biaya Kuliah

“Harapan utamanya adalah agar menjadi pilot project dan inspirasi bagi pemerintah untuk membangun semakin banyak teknologi hybrid untuk lampu dan internet terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), terutama daerah perbatasan dan kepulauan yang membutuhkan normalisasi penerangan dan internet),” ungkap Koordinator PPI Dunia 2020-2021, Choirul Anam.

Selain itu, melalui program ini PPI Dunia juga berharap dapat memudahkan aktivitas masyarakat terutama pada malam hari dengan penerangan jalan yang cukup, memberikan kesempatan kepada masyarakat desa untuk mengakses internet dan mengakses informasi secara lebih luas, dapat memudahkan dan membiasakan masyarakat terutama para aparatur pemerintah untuk menggunakan aplikasi digital dalam operasional pelayanan masyarakat, serta mengangkat potensi desa tersebut melalui promosi dan penyebaran informasi di internet.

(Penulis: Ahsanah Nur Amalia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau