Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Ini Asal-usul Masuknya Kurma ke Indonesia

Kompas.com - 15/05/2021, 14:26 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Buah kurma yang rasanya manis itu memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Bahkan kurma juga cocok dimakan untuk buka puasa.

Bagi siswa sekolah, apakah sudah tahu asal usul kurma? Melansir akun Instagram Kemendikbud Ristek, Sabtu (15/5/2021), ini penjelasannya.

Pohon kurma merupakan pohon yang aslinya tumbuh di daerah arid atau beriklim kering, seperti Timur Tengah dan wilayah Afrika Utara semacam Mesir.

Baca juga: Cara Membuat Jamu Kunyit Asam, Siswa Bisa Coba Sendiri

Namun, di luar iklim aslinya tersebut, pohon kurma juga ada yang mampu tumbuh di daerah tropis, seperti di Indonesia. Kurma jenis itu sering kali disebut sebagai kurma tropika.

Ini asal-usul masuknya kurma ke Indonesia:

1. Dibawa pedagang Mesir

Kurma masuk ke Indonesia karena dibawa oleh pedagang dari Mesir.

2. Tumbuh di Surabaya

Pohon kurma yang dapat berbuah di Indonesia baru ada ada 2004 di Surabaya.

3. Kurma asal Thailand

Pada 2011, Agus Jamil, pelopor petani kurma di Indonesia berusaha memopulerkan kurma tropis asal Thailand yang dapat berbuah pada suhu 5-50 derajat celsius dan di ketinggain 400-1.500 mdpl.

4. Buat proyek budidaya

Pada 2012 ia bekerja sama dengan Muhaimin Iqbal, pemilik Jonggol Farm untuk membuat proyek Budidaya Kurma Andalan Nusantara.

Baca juga: Siswa Ingin Sehat? Ini Cara Membuat Jamu Beras Kencur

5. Diimpor dari Inggris

Pada 2013 bibir kurma tersebut diimpor dari Laboratorium Dates Palm Development (DPD) Inggris.

6. Gerakan bertanam kurma

Pada 2016 Gerakan Bertanam Kurma mulai disosialisasikan melalui media sosial kepada para petani Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com