Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen GTK: Buku dan Teknologi Harus Berjalan Seimbang

Kompas.com - 17/05/2021, 15:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Buku adalah jendela dunia. Pepatah ini sudah melekat di masyarakat sejak dahulu. Tetapi, seiring kemajuan teknologi saat ini apakah buku pepatah itu masih relevan?

Membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di tengah keterbatasan gerak, seperti dalam situasi pandemi ini.

Di tengah pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi, buku tidak hanya mampu dinikmati secara fisik tetapi kini tersedia secara elektronik (e-book). Tidak hanya mengedukasi, buku juga mampu menghibur para pembacanya.

Baca juga: Siswa, Ini Asal-usul Masuknya Kurma ke Indonesia

Namun yang jadi persoalan, apakah saat ini masih banyak orang yang gemar membaca buku? Gemar membaca buku itu tidak bisa instan, tetapi perlu dilatih, dan terbiasa untuk melakukannya.

Orangtua harus ajak anak membaca buku

Maka dari itu, ada peran orang tua, guru, masyarakat untuk mengajak anak membaca buku-buku yang menyenangkan, menarik dibaca, dan berdiskusi mengenai cerita-cerita tersebut setiap harinya.

Bagi orang tua, khususnya saat ini yang banyak waktu di rumah, harus mau menyempatkan setiap harinya untuk membaca bersama anak-anak.

Ajak anak-anak berimajinasi dan semakin semangat membaca. Membaca bisa dengan buku apa saja. Tentu agar anak tertarik untuk membacanya.

Seperti pesan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, banyak media digital terkadang membuat lupa untuk membaca buku.

Baca juga: 5 Tips Bermain Bersama Anak

"Dengan begitu banyaknya media digital yang ada, kadang kita lupa betapa dahsyat kekuatan membaca buku," ujar Nadiem seperti dikutip dari akun Instagram Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek, Senin (17/5/2021).

"Bagi saya tidak ada substitusi dari buku. Dari sisi pendalaman konsep, dari sisi mengasah imajinasi, format konten lain susah mengalahkan buku," jelasnya.

Buku dan teknologi berjalan seimbang

Sementara itu Dirjen GTK Iwan Syahril mengajak Sahabat Guru dan Tenaga Kependidikan untuk aktif membaca buku.

Buku adalah pusat dari semua pengetahuan. Perkembangan zaman tak akan bisa mematikan peran buku.

"Justru dengan teknologi hari ini kita bisa menaikkan kelas pengajaran kita menjadi hybrid. Pengetahuan dari buku dan teknologi yang ada harus berjalan seimbang," tutur Iwan Syahril.

Dengan aktif membaca buku, secara tak langsung kita memberi contoh baik kepada anak kita dalam hal:

1. semangat berliterasi

2. semangat membaca

Baca juga: Cara Membuat Jamu Kunyit Asam, Siswa Bisa Coba Sendiri

3. semangat untuk terus belajar

Seperti diketahui, tanggal 17 Mei adalah Hari Buku Nasional. Karenanya momen ini penting bagi masyarakat agar selalu ingat dengan buku, sebagai media edukasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau