Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Garuda UNY dan Sapuangin ITS Jadi Jawara Kendaraan Hemat Energi Dunia

Kompas.com - 18/05/2021, 13:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim mahasiswa Indonesia kembali unjuk kemampuan dan daya saing dalam kompetisi internasional inovasi kendaraan hemat energi Shell Eco-marathon (SEM) Off-Track Awards (OTA) 2021 yang digelar secara virtual 1 Februari sampai 3 Maret 2021.

SEM adalah kompetisi global tahunan bagi para mahasiswa yang menguji gagasan inovatif mereka terkait efisiensi energi dan memiliki sejarah panjang sejak awal dilaksanakan di Perancis pada tahun 1985.

Partisipasi Indonesia dalam kompetisi bergengsi ini telah memasuki usianya yang ke-11 sejak pertama kali SEM diadakan di Asia pada tahun 2010.

Melalui ajang ini berbagai inovasi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan telah berhasil ditampilkan oleh para inovator muda asal Indonesia yang berkompetisi di kancah global.

Penghargaan dalam OTA 2021 diberikan untuk 7 kategori berbeda, yaitu Vehicle Design Award for UrbanConcept, Vehicle Design Award for Prototype, Data & Telemetry Award, Safety Award, Communications Award, Simulate to Innovate, dan Technical Innovation.

Secara global, ada total 154 tim dari 137 universitas di 37 negara yang berpartisipasi sampai tahap akhir, dengan 27 tim dari Indonesia.

Para peserta tersebut bersaing menyajikan inovasi kendaraan hemat energi mereka di hadapan panel juri yang terdiri dari para eksekutif dari Shell, Nissan, SwRI, Altair, dan Schmid Elektronik.

Para juara pertama dari setiap kategori berhak mendapatkan hadiah uang sebesar 1.500 dolar Amerika Serikat dan runner-up sebesar 750 dolar Amerika Serikat.

Di antara 64 tim dari 12 negara yang mendaftar di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah, 4 (empat) tim asal Indonesia dinobatkan sebagai juara I dan II untuk kategori berbeda.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Gelar Lomba Video TikTok bagi Mahasiswa

Bangun budaya inovasi

 

Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi Juara I di kategori Vehicle Design Award for UrbanConcept, dan Tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi Juara I di kategori Data & Telemetry Award.

Selain itu, posisi runner-up berhasil dimenangkan oleh Tim Rakata Institut Teknologi Bandung (ITB) di kategori Data & Telemetry Award dan Tim Arjuna Universitas Indonesia (UI) di kategori Safety Award.

Tim Garuda UNY menjadi Juara I di kategori Vehicle Design Award for UrbanConcept karena dinilai berhasil menunjukkan pengembangan produk yang konstruktif yang menghasilkan pengurangan berat tanpa mengurangi performa kendaraan.

“Ini merupakan bekal berharga kami untuk melangkah ke depan, mengobarkan semangat tim untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi di kompetisi yang akan datang,” ujar Manajer Tim Garuda UNY Ahmad Yoga.

Sementara itu, Tim Sapuangin ITS menjadi Juara I di kategori Data & Telemetry Award dinilai sukses menggunakan data telemetri, yaitu teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem, dengan cermat sehingga meningkatkan optimasi strategi berkendara.

Selain itu, tim Sapuangin juga mencetak sejarah sebagai tim yang pertama kali menjuarai kategori terbaru ini di dunia.

Kemdikbud Ristek mengapresiasi prestasi mahasiswa di kancah dunia dalam kompetisi inovasi internasional ini.

"Kami berharap prestasi ini menjadi pendorong kuat bagi anak muda lainnya untuk mengembangkan semangat berinovasi," harap Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam pernyataan resmi.

“Menjuarai kompetisi bergengsi seperti Shell Eco-marathon ini sangat membanggakan dan penting dalam membangun iklim inovasi di kalangan generasi muda," tambahnya.

Mendikbud menyampaikan, "Pemerintah berharap anak-anak muda Indonesia terus memunculkan dan mengembangkan berbagai inovasi di Indonesia, terutama dalam memecahkan permasalahan energi dan lingkungan serta membangun bangsa.

Baca juga: Mahasiswa, Ini Lho 12 Perguruan Tinggi Berstatus PTN-BH

Semangat "Kampus Merdeka"

Apreasiasi juga datang dari Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri.

“Selamat kepada para tim juara. Mereka menunjukkan semangat berinovasi mahasiswa Indonesia yang tidak padam meski di tengah pandemi. Antusiasme pun tinggi dengan total 93 konsep inovasi yang kami terima dari berbagai universitas di Indonesia," ungkapnya.

"Melalui partisipasi tim Indonesia dalam kompetisi ini, kami turut mendukung semangat Kampus Merdeka dengan memfasilitasi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat, minat, dan terjun langsung ke industri untuk persiapan karier masa depan mereka," tambahnya.

Koordinator Pokja Dikti-Puspresnas, Rizal Alfian mengingatkan prestasi ini harus dijaga dan dikelola sebagai aset pasukan bangsa Indonesia dalam Manajemen Talenta Nasional.

"Prestasi internasional yang diraih oleh mahasiswa Indonesia di ajang Kontes Mobil Hemat Energi pada masa pandemi merupakan bukti nyata bahwa semangat juang talenta muda Indonesia tidak padam," tegasnya.

"Hal ini sekaligus mengobarkan jiwa nasionalisme dengan mengisi karya unggulannya yang berdaya saing tinggi di bidang inovasi teknologi," pungkas Rizal.

Rizal juga berharap prestasi mahasiswa Indonesia pada kancah global ini dapat menciptakan berbagai embrio solusi energi yang berkelanjutan untuk dikembangkan dan direalisasikan menjadi nyata terutama dalam menyambut era transisi energi masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com