KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.252 kejadian bencana pada kuartal pertama tahun 2021. Bencana tersebut mengakibatkan 493 orang meninggal, 68 orang hilang, dan 12.816 orang mengalami luka.
Setidaknya lebih dari lima juta korban bencana harus mengungsi karena tempat tinggal, tempat usaha, dan fasilitas publik mereka rusak dihantam bencana.
Peduli dengan keselamatan korban bencana, sekelompok mahasiswa dari program studi Teknik Logistik Universitas Pertamina, menggagas inovasi daring pengelolaan logistik bencana.
"Melalui website bertajuk Pusat Bantuan Bencana disingkat PBB, menyediakan informasi real time kondisi lapangan yang kami integrasikan dengan sistem informasi geografis. Misalnya, rute mana yang dapat dilalui dengan lebih efektif, disertai dengan informasi moda transportasi yang dapat digunakan, dan ketersediaannya,” ujar Hanif Asyhuri, ketua tim mahasiswa dalam keterangan tertulis UP yang diterima Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2022 Lulusan SMA/SMK, Kuliah Gratis dan Uang Saku
Ia menjelaskan, website PBB juga terintegrasi dengan database kependudukan. Sehingga, dapat meminimalisasi ketimpangan maupun ketidaktepatan dalam distribusi bantuan.
Setiap penyintas bencana yang mendapat bantuan, kata dia, akan direkam sidik jarinya menggunakan teknologi biometrik yang juga sudah tersedia di website tersebut.
Sementara itu, kedua mahasiswa lainnya yakni Muhammad Fajril Atthoriq dan M. Welano Kharisma, juga menciptakan solusi optimalisasi jaringan rantai pasokan bantuan kepada penyintas bencana.
"Kami merancang platform digital bernama INACUATE yang mengombinasikan dua model jaringan distribusi. Pertama, Distributor Storage with Customer Pickup, yakni kondisi ketika penyintas bencana mengambil bantuan secara langsung di posko kebencanaan. Kedua, model Distributor Storage with Last-Mile Delivery, yakni kondisi ketika bantuan dikirimkan langsung ke lokasi penyintas,” ungkap Fajril.
Baca juga: Beasiswa S1 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 15 Juta Per Bulan
Solusi tersebut membuat keduanya menyabet juara ke-2 di ajang LCC.
Adapun mahasiswa Martin Marcelino A, Ananda Putra D, dan M. Ibnu Ath Thaariq menawarkan alternatif solusi penerapan layout gudang logistik agar proses pengambilan dan pengiriman bantuan dapat lebih terkoordinasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.