KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, anak dikatakan cerdas jika bisa membaca atau menulis sejak dini. Atau selalu meraih juara di kelas, bahkan di lomba-lomba bidang akademik lainnya.
Paradigma ini sudah melekat di dalam masyarakat sejak dulu. Padahal, seiring perkembangan keilmuan yang ada, para peneliti mengungkap bahwa tiap anak mempunyai potensi di berbagai bidang.
Dilansir dari akun Instagram Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), terdapat informasi mengenai penelitian yang dilakukan Howard Gardner dari Harvard University.
Howard Gardner memunculkan istilah Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intelligences melalui penelitiannya.
Baca juga: EWS Ciptaan Peneliti UGM Efektif Deteksi Gempa, Begini Cara Kerjanya
Menurut Howard Gardner, tidak ada individu yang tidak cerdas, karena setiap individu adalah unik. Gardner mengategorikan 9 macam kecerdasan, dan tidak ada jenis kecerdasan yang lebih unggul dari kecerdasan lainnya.
Adanya kecerdasan majemuk ini menimbulkan konsekuensi dalam pendidikan dan pembelajaran, yaitu variasi cara belajar hingga evaluasinya.
Potensi kecerdasan setiap individu sangat beragam yang dikelompokkan Howard menjadi 9 macam kecerdasan. Yuk kenali kecerdasan apa saja yang disampaikan peneliti dari Harvard University ini.
Kecerdasan ini berkaitan erat dengan kata-kata, baik lisan maupun tertulis beserta dengan aturan-aturannya.
Baca juga: Rektor Undip: Guru Besar Perlu Berhati-hati Gunakan Media Sosial
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika.
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah dan ruang secara akurat serta mengubah penangkapannya tersebut ke dalam bentuk lain seperti dekorasi, arstitektur, lukisan dan patung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.