KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) kembali meluncurkan program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2021/2022 dengan tema “Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada Era Pandemi Covid-19”.
IRN adalah program pemberian dana bantuan riset kepada mahasiswa strata 1 (S1) yang tengah melakukan penelitian sebagai syarat menyelesaikan pendidikan.
Program IRN yang merupakan program corporate social responsibility (CSR) Indofood pilar Building Human Capital, terbuka bagi mahasiswa S1 yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan berasal dari berbagai jurusan.
Objek penelitian adalah sumber daya alam hayati yang berasal dari produk pertanian, pekebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, perternakan dan air lokal.
Adapun cakupan bidang penelitian ini meliputi agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi dan pemasaran.
“Kami percaya penelitian yang berkualitas membuka kesempatan yang tidak terbatas," ungkap Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim melalui rilis resmi (23/6/2021).
Axton menyampaikan, melalui IRN Indofood berharap meski di tengah pandemi mahasiswa yang bergabung dalam program akan berhasil menciptakan riset unggul berbasis potensi dan kearifan lokal yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas SDM, daya saing bangsa serta mendukung kemandirian pangan dan gizi nasional.
Baca juga: Rektor UP: Dana Riset Indonesia Belum Optimal, Beda Jauh dengan Korsel
“Sudah lebih dari satu tahun kita hidup bersama dengan Covid-19, banyak hambatan dan batasan yang dihadapi. Tetapi saya percaya bahwa hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir," ujar Axton.
"Kontribusi semua pihak sangat diperlukan termasuk kontribusi nyata para millenial dengan ide-ide segarnya dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan lokal," tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Axton, IRN memberikan bantuan dana penelitian khususnya di bidang pangan fungsional yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan sesuai dengan tren pangan yang sedang berkembang saat ini.
"Besar harapan saya agar para mahasiswa dapat mengembangkan penelitian yang inovatif dengan memanfaatkan sumber hayati dan kearifan lokal Indonesia,” pungkas Axton.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Pakar Program IRN, Prof. Purwiyatno Hariyadi, yang menyampaikan kekayaan sumber pangan Indonesia sangat beragam dan diyakini banyak yang mempunyai khasiat tertentu bagi Kesehatan.
Ia menjelaskan sumber pangan Indonesia seperti tempe, kunyit, jahe, daun kelor dan minyak kayu putih mengandung bioaktif berkhasiat.
Pada masa pandemi sumber pangan lokal tersebut justru mendunia karena memberikan dampak pada peningkatan daya tahan tubuh melawan Covid-19.
Hal ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa atau komponen tertentu selain gizi yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan.