Aris menekankan, ada empat komponen yang harus dipahami guru khususnya orangtua dalam mendampingi anaknya selama belajar PJJ.
1. Anak harus punya IQ atau kecerdasan intelegensi.
Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19, ITS Ciptakan Konsentrator Oksigen
2. Anak harus memiliki kecerdasan emosi. Tanpa kejelasan emosi, anak mungkin tidak akan punya kesopanan. Anak tidak mampu menghargai, disiplin, komitmen dan bersabar. Itu adalah kecerdasan emosi di mana keduanya ini sangat penting.
"Selain kecerdasan intelegensi dan kecerdasan emosi, ada kecerdasan yang tidak kalah pentingnya yang harus dimiliki oleh anak, apalagi dalam situasi PJJ seperti saat ini," ungkap Aris.
3. Kecerdasan menghadapi ketidaknyamanan dan menghadapi ketidaksukaan.
Untuk membangun ketiga kecerdasan tersebut, lanjut Aris, tergantung pada cara orangtua mendidik anak-anaknya. Apalagi, di era new normal ini. Dalam membersamai anak ada tiga tipe orangtua, yakni:
Baca juga: Bantu Petani, Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Pengusir Burung Tenaga Surya
Pihak ketiga seperti guru hanyalah seorang yang berperan sebagai suporter atau pelatih. Ketidakpahaman inilah yang akhirnya menjadi faktor terjadinya learning loss pada anak terutama di masa PJJ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.