Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Inspiratif Guru Yana dan Lia, Jadi Wasit Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 11/08/2021, 13:24 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Merah Putih kembali berkibar dan Indonesia Raya kembali berkumandang di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Atlet Indonesia berhasil meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Selain atlet-atlet yang mengharumkan nama bangsa, ada cerita menarik lainnya dari guru Indonesia. Ternyata, ada dua orang guru Indonesia menjadi wasit Olimpiade 2020 di cabang olahraga bulu tangkis.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril berkesempatan untuk belajar dan berbagi dengan Guru Wahyana dan Qomarul Lailiah melalui akun Instagram @dirjen.gtk.

Wahyana merupakan guru PJOK dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 4 Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sedangkan Qomarul Lailiah adalah guru Bahasa Inggris SDN Sawunggaling I/382, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Pentingnya Kuasai Matematika untuk Kehidupan, Siswa Wajib Tahu

Keduanya adalah BWF Certified Umpire, level tertinggi dalam perwasitan bulu tangkis sedunia (BWF: Badminton World Federation). Bahkan, Yana saat ini juga sudah menjadi Badminton Asia Assessor Panel.

Dalam bincang "Sapa GTK 9: Dari Guru, Sampai Jadi Wasit di Olimpiade Tokyo 2020", Iwan mengupas tentang perjalanan keduanya sebagai pendidik, hingga akhirnya menjadi wasit, dan pengalaman mereka di Olimpiade Tokyo 2020.

Yana bercerita, dirinya menjadi guru olahraga karena didorong keinginannya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, hobinya berolahraga, dan karena aktor ekonomi keluarga. Ia juga terinspirasi juga oleh pamannya yang juga seorang guru.

“Yang mendasari ada tiga hal. Dulu di SD itu, guru Agama saya mengajari bahwa manusia yang baik itu adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Itu alasan pertama. Kedua, alasan ekonomi, keluarga saya boleh dibilang kurang mampu saat itu. Faktor yang ketiga, hobi saya olahraga,” kata Yana seperti dirangkum dari laman GTK Kemendikbud, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Tahukah Kamu, Alasan Mengapa Bis Sekolah Berwarna Kuning?

“Waktu SMP saya berpikir, apa yang bisa tiga-tiganya ini dapat, akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di SGO, sekolah guru olahraga,” lanjut alumnus IKIP Negeri Yogyakarta ini tentang alasannya menjadi guru.

Sementara Lia bercerita awalnya menjadi guru karena ketidaksengajaan.

Tadinya, terang Lia, ia bercita-cita bekerja di bidang public relations karena senang bersosialisasi dan berkomunikasi. Pada masa awal ia mengajar bahasa Inggris, motivasinya lebih kepada supaya ilmu bahasa Inggrisnya semakin kuat.

Ternyata, ia malah jatuh cinta pada profesi guru dan teruslah Lia menjadi guru hingga saat ini.

Lia yang juga menggemari senam dan membaca, bercerita bahwa awal mula kesukaannya mengajar karena pesan gurunya di sekolah.

“Ada seorang guru saya bilang begini, salah satu cara belajar yang paling efektif, itu dengan cara mengajar. Jadi kamu setelah menerima ilmu dari guru di sekolah, kamu ajarkan kembali ke adikmu, ke tetangga, itu saya praktikkan. Kok, lama-lama jadi keterusan,” kenang Lia.

Baca juga: Cair September 2021, Ini Cara Dapatkan Kuota Gratis Kemendikbud Ristek

Ia juga bercerita kalau awalnya ia hanya menjadi guru honorer pada suatu SD di belakang rumahnya. Lalu, kepala sekolah di SD tersebut menyarankannya untuk mengambil akta mengajar. Sang suami pun mendukung kariernya sebagai guru.

“Ternyata menjadi guru itu enak sekali. Saya menemukan passion di situ,” tutur Lia.

Guru Bahasa Inggris SDN Sawunggaling I/382, Kota Surabaya, Jawa Timur, ini juga memandang dalam mengajar perlu kiranya menghadirkan kegembiraan terhadap mata pelajaran bagi siswa.

“Gimana caranya siswa ini, pertama, cinta dulu sama subjeknya, pelajarannya. Kalau sudah suka apa pun akan dilakukan,” ungkap Lia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau