Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didukung Kampus, UMKM Mahasiswa Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 12/08/2021, 17:37 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberi dampak di hampir semua sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan dan banyak lainnya. Di sektor ekonomi misalnya, dampak pandemi amat dirasakan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Data dari Bank Indonesia menyebut, hingga Kuartal II Tahun 2021 sebanyak 87.5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 93.2 persen di antaranya mengalami penurunan penjualan dan omzet yang cukup drastis.

Hasil survei Mandiri Institute pada Maret-April 2021 menunjukkan, sebanyak 7.1 persen pelaku UMKM di Indonesia berhenti beroperasi.

Baca juga: Pfizer Indonesia Buka Fellowship Mahasiswa S1-S2, Dana Pendidikan hingga Rp 75 Juta

Faktor utamanya disinyalir karena masalah permodalan dan prospek usaha yang kurang diminati selama pandemi.

Guna menjaga ketahanan rintisan bisnis mahasiswa sekaligus menjaga iklim kewirausahaan yang telah terbangun, Universitas Pertamina (UP) melakukan berbagai upaya.

Dukungan kampus membuat usaha mahasiswa berkembang

Salah satunya dengan memberikan pembinaan dan bantuan pendanaan kepada tiga puluh dua rintisan bisnis mahasiswa.

Mahasiswa Program Studi Komunikasi sekaligus founder Lantai Lima, Rafli Izzulhaq mengatakan dukungan dari universitas membantunya untuk mengembangkan usaha meski di tengah pandemi.

"Misalnya, untuk meningkatkan kualitas layanan dengan pembelian material yang lebih baik. Hasilnya, rintisan bisnis saya dan teman-teman, di masa pandemi ini masih bisa memperoleh omzet stabil di angka tiga sampai empat juta rupiah per bulan,” ungkap Rafli dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Pelatihan Bahasa Korea Gratis Korea Foundation 2022, Tunjangan Rp 12,6 Juta Per Bulan

Lantai Lima sendiri merupakan salah satu rintisan bisnis karya mahasiswa UP yang menyediakan layanan kebersihan (clean up), pencarian tempat tinggal, serta pengemasan, penitipan, dan pengiriman barang.

“Ide usaha ini muncul ketika saya melihat teman-teman mahasiswa kesulitan untuk pindah kos. Dari mulai pencarian kos yang sesuai dengan keinginan, sampai pada pengemasan dan pemindahan barangnya. Kalaupun ada, harga untuk layanan tersebut tidak ramah di kantong mahasiswa,” tutur Izzul.

Founder Lantai Lima, (kiri ke kanan) Rafli Izzulhaq, Syafira Khairunnisa, dan Ahmad Luqmanul HakimDok. Universitas Pertamina Founder Lantai Lima, (kiri ke kanan) Rafli Izzulhaq, Syafira Khairunnisa, dan Ahmad Luqmanul Hakim

Tak disangka, di awal pandemi usaha Izzul dan tim laku keras. Meski awalnya, ia khawatir karena banyak kamar kos yang ditinggal berbulan-bulan ketika pemberlakuan pembelajaran daring.

Pasalnya, lanjut dia, order yang diterima kebanyakan untuk membersihkan kamar kos dan menitipkan barang berharga yang ditinggal. Namun, dari kondisi itu ada kesempatan lain.

"Karena pandemi tak kunjung berakhir, banyak dari mereka yang kemudian memutuskan untuk memindahkan barang dari kos ke rumah. Tiba-tiba kami kebanjiran order,” ujar Syafira Khairunnisa, rekan Izzul dari program studi Teknik Logistik.

Baca juga: Beasiswa BRI Peduli 2021 bagi Mahasiswa S1: Biaya Pendidikan dan Uang Saku

Diakui Izzul dan tim, pembinaan dari universitas seperti pelatihan manajemen krisis dan risiko, manajemen keuangan, serta strategi pemasaran, membantu mereka untuk merumuskan strategi ke depan.

Ditambah, mata kuliah yang ia dapatkan di kelas seperti marketing komunikasi, perilaku konsumen, dan public relation, juga sangat membantu untuk terus berinovasi.

Rintisan bisnis karya Izzul dan tim juga berkesempatan menyabet penghargaan dari Career and Development Center (CDC) Universitas Pertamina sebagai salah satu rintisan bisnis terbaik pada ajang Inkubasi Bisnis tahun 2020.

Salah satu inovasi yang terus dilakukan oleh tim sebagai hasil dari pembinaan adalah menyediakan layanan yang masih jarang dimiliki oleh kompetitor.

Misalnya, pada jasa penitipan barang. Selain membersihkan secara rutin, tim juga melakukan maintenance agar barang yang dititipkan tidak cepat rusak.

Salah satu anggota Tim dari program studi Komunikasi, Ahmad Luqmanul Hakim menambahkan, timnya juga terus melakukan pemutakhiran digitalisasi platform yang digunakan.

"Saat ini kami baru menggunakan media sosial, seperti Instagram. Kami sedang merancang pembuatan website untuk memaksimalkan layanan. Ke depan, kami akan menggandeng mitra untuk pembuatan aplikasi,” lanjut Ahmad.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti 1 Tahun untuk Lulusan SMA-SMK, D3 dan S1

Untuk mendapatkan layanan dari Lantai Lima, konsumen hanya perlu mengisi formulir daring dan memilih layanan yang tersedia. Tim Lantai Lima kemudian akan menghubungi konsumen untuk melakukan konfirmasi mekanisme pengerjaan order.

Guna mengakselerasi lahirnya rintisan bisnis mahasiswa, Universitas Pertamina (UP) juga bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui program Kewirausahaan Pemuda.

Berbagai seminar dan pembekalan telah dilaksanakan kedua institusi untuk mendorong partisipasi aktif mahasiswa untuk menciptakan rintisan bisnis baru. Tiga rintisan bisnis besutan mahasiswa UP juga berhasil mendapatkan pembinaan dan pendanaan dari Kemenpora.

Bagi siswa siswi SMA yang ingin berkuliah di kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut, saat ini tengah dibuka Seleksi Nilai UTBK dan Seleksi Nilai Rapor untuk Periode Agustus Tahun Akademik 2021/2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com