Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Perpusnas: Literasi Berdampak pada Daya Saing Global Bangsa

Kompas.com - 28/08/2021, 12:54 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kemajuan sebuah bangsa sangat berkait erat dengan luasnya wawasan pengetahuan bangsa tersebut. Korelasi ini tercermin dari minat dan budaya baca yang kuat dari warga negara dengan indeks literasinya.

Oleh karenanya, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menegaskan literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis.

Syarif Bando menegaskan, pada tingkatan tertinggi, literasi berdampak bagi bangsa dan negara jika mampu menciptakan barang dan jasa bermutu yang bisa bersaing di pasar global.

“Karena akhir dari percaturan global hanya satu, negara yang menjadi produsen, itulah pemenang. Dan siapa yang negara yang bergantung menjadi konsumen, akan kalah," ungkap Kaperpusnas dalam Rapat Laporan Keuangan 2020 Perpusnas di Komisi X DPR RI (26/8/2020).

"Dan ini sudah mulai kelihatan, bagaimana negara kuat di Asia seperti Tiongkok meluncurkan kereta api tercepat di dunia pada Juli. Dan ini semua karena literasi,” tegas Syarif Bando.

Untuk itu, Syarif Bando menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan daerah guna memperkuat budaya literasi.

Perpusnas memberikan bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah untuk perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota.

DAK akan kembali dilanjutkan tahun depan dan dalam RDP tersebut Komisi X menyetujui pagu DAK Subbidang Perpustakaan dalam RAPBN 2022.

Baca juga: Konten Negatif Bertebaran di Dunia Maya, Literasi Digital Jadi Landasan Penting

Paradigma baru literasi

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyatakan komisinya mengapresiasi sejumlah capaian yang diraih Perpusnas tahun 2020.

Perpusnas memperoleh Nilai Kerja Anggaran sebesar 95,86 atau Sangat Baik atas Kinerja Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2020 dari Kemenkeu. Selain itu, Perpusnas meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan Tahun 2020

“Opini BPK tahun anggaran 2020 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2016 sampai 2020,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR dengan Perpusnas di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (26/8/2021).

Tahun lalu, capaian realisasi Perpusnas mencatat hasil yang mengesankan, meski mengalami pemotongan anggaran dari pagu awal sebesar 30,9 persen. Capaian realisasi sebesar 96,62 persen, melampaui rata-rata kinerja nasional sebesar 95 persen.

Pada 2020, pagu awal Perpusnas sebesar Rp 658.997.123.000. Setelah mengalami pengurangan anggaran, pagu akhir Perpusnas menjadi Rp4 54.777.211.000.

Pada kesempatan tersebut, Komisi X DPR RI menyetujui pagu anggaran Perpusnas dalam Rancangan APBN Tahun 2022 sebesar Rp667.521.289.000 yang tercantum dalam nota keuangan. Selanjutnya, Komisi X akan menyampaikan hasil RDP kepada Badan Anggaran DPR RI.

Untuk tahun 2021, Komisi X DPR mendorong Perpusnas meningkatkan kinerja dan mempertahankan capaian prestasi tahun sebelumnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau