KOMPAS.com - Robot yang satu ini mampu melakukan pekerjaan pintar yakni memindai dan mengukur kemiringan permukaan lantai.
Adapun robot hasil karya tim mahasiswa dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini memiliki teknologi sensor inersia dan mechanum-driven wheel yang mampu bergerak secara 3-DOF atau Degree of Freedom.
Bahkan robot yang dinamakan Smart Leveling dapat digunakan untuk mempersingkat waktu pekerjaan pengecekan kerataan lantai keramik tanpa mengurangi kualitas pekerjaan, sehingga mengurangi risiko terjadinya kerugian pemilik proyek maupun pelaksana proyek.
Baca juga: Mahasiswa UPN Jogja Inovasi Kardus Cantik dari Limbah Kulit Nangka
Menurut Ketua Tim, Rashad Aryaputra atau biasa dipanggil Naufal, jika Smart Leveling digunakan dalam setiap proyek konstruksi terutama bangunan gedung, maka akan menghemat biaya yang akan dikeluarkan oleh pemilik proyek.
"Selain itu, juga dapat meminimalkan terjadinya kerugian dalam pelaksanaan proyek," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (31/8/2021).
Dijelaskan, robot canggih ini merupakan salah satu produk unggulan dari Sekolah Vokasi UGM yang diikutsertakan dalam kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Inovatif (PKM-KI).
Dia berharap, produk ini dapat menjawab tantangan dalam sektor pembangunan infrastruktur dan dunia teknik sipil yang dipadukan dengan orientasi robotika dan IoT.
"Dalam dunia konstruksi, manajemen waktu proyek menjadi suatu hal penting. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar jika tidak dilakukan manajemen waktu," paparnya.
Adapun keunikan dari produk ini adalah kemampuan untuk bergerak secara 3-DOF (Degree of Freedom) yang mampu melakukan gerak:
1. translasi maju-mundur (translasi sumbu x)
2. geser kanan dan kiri (translasi sumbu y)
Baca juga: Mahasiswa UPN Jogja Kembangkan Alat Penerjemah Bahasa Isyarat Tunarungu
3. bergerak secara diagonal yang memungkinkan kendali penuh untuk bergerak bebas untuk mendeteksi kemiringan permukaan jalan, lantai, dan bangunan lainnya.
Untuk perancangan robot ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu mekanis, elektronis dan perancangan perangkat lunak yang akan digunakan pada perangkat.
Proses desain mekanis menggunakan aplikasi solidworks yang diikuti oleh perancangan desain elektronis dengan software proteus dan fusion 360.
Selain itu, untuk pemrograman menggunakan arduino IDE. Lalu, selanjutnya proses perakitan dilakukan dengan pemasangan rangka utama, dan instalasi roda mechanum pada robot.
"Dilanjutkan dengan instalasi komponen elektronik dan mikrokontroler sebagai chip kendali yang diprogram dan dikendalikan lewat remote control dengan bantuan sinyal transmisi yang ditangkap oleh receiver," jelasnya.
"Setidaknya bisa memudahkan pekerjaan dan meminimalkan biaya kesalahan," harapnya.
Adapun dalam proses pengembangan produk karya inovatif ini, Naufal didukung Aditya Putra Yudhananta dari Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Catur Wardana dari Prodi Teknologi Rekayasa Mesin.
Baca juga: Mahasiswa Unsoed Inovasi Pengharum Ruangan dari Limbah Minyak Sayur
Ciptaningtyas Vindy Prabawati dari Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, dan Aisyah Adiningsih dari Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.