Pada masa kebudayaan zaman Neolitikum ini, terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin di Indocina) ke Nusantara yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan barat dan jalan utara.
Pada zaman ini, kemampuan manusia berpikir untuk mempertahankan kehidupannya mulai berkembang. Untuk menghindari binatang buas, mereka hidup berkelompok.
Karena kondisi alam yang tidak stabil, mereka kemudian membangun rumah sebagai tempat tinggal yang menunjukkan perubahan pola hidup menjadi menetap dan membentuk suatu masyarakat.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup, manusia mulai mengenal cara bercocok tanam dan beternak. Mereka membakar hutan dan menanaminya dengan tanaman yang bisa dimakan seperti umbi-umbian.
Mereka juga beternak untuk dimanfaatkan dagingnya demi memenuhi kebutuhan pangan mereka. Puncak revolusi kebudayaan masa ini adalah pola pengorganisasian masyarakat dan pembagian sistem kerja.
Baca juga: Siswa, Yuk Belajar Zaman Batu Paleolithikum
Di mana setiap manusia mulai membagi kerja untuk menyelesaikan secara bersama kebutuhan hidupnya.
Sedangkan hasil kebudayaan zaman Neolitikum secara garis besar dibagi menjadi dua tahap yaitu kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong.
Alat-alat yang dibuat bentuknya sudah tidak kasar. Kedua sisi alat tersebut sudah dihaluskan untuk menunjang sistem bercocok tanam mereka. Penyebaran kapak persegi dan kapak lonjong meluas ke wilayah barat dan timur Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.