Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asesmen Nasional, Guru Diberi Fleksibilitas Mengisi Survei Lingkungan Belajar

Kompas.com - 08/10/2021, 16:43 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 45 siswa kelas VIII di SMPN 1 Kuta Selatan mengikuti Asesmen Nasional pada 6-7 Oktober 2021.

Kepala SMPN 1 Kuta Selatan, I Made Antara mengatakan pada 6 Oktober 2021, para siswa mengerjakan Asesmen Nasional untuk literasi dan survei karakter, sementara pada 7 Oktober 2021 siswa mengerjakan numerasi dan survei lingkungan belajar.

Secara umum, jelas I Made Antara, pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) di SMPN 1 Kuta Selatan berjalan dengan baik dan lancar tanpa persiapan khusus.

“Pelaksanaannya dimulai sejak kemarin, lancar dan tidak ada masalah. Internet juga tidak ada masalah. Kami juga tidak melakukan persiapan khusus. Jadi seperti saran Mas Menteri (Mendikbud Ristek), kita tidak perlu menyiapkan secara khusus, apalagi anak-anak peserta AN diambil secara acak dari pusat (Kemendikbud Ristek). Jadi kita hanya mengondisikan anak-anak dan membuat jadwal sesi pertama, kedua, dan seterusnya,” ujar I Made Antara seperti dirangkum dari laman GTK Kemendikbud Ristek, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Guru Honorer, Ini Jadwal Lengkap Pendaftaran Seleksi PPPK Guru Tahap 2

Berbeda dengan siswa, Asesmen Nasional yang diikuti oleh guru SMPN 1 Kuta Selatan sudah dimulai sejak 4 Oktober 2021. Ada 61 guru yang mengisi Survei Lingkungan Belajar.

I Made Antara menjelaskan, para guru diberikan fleksibilitas dalam mengisi survei, sehingga survei bisa dikerjakan secara bertahap dan dari mana saja.

“Ada yang mengisi di rumah atau di sekolah. Jadi kan sudah dibagikan link (tautan), kemudian mereka mengerjakan dengan gawai masing-masing. Ada juga yang mengisi sambil bekerja di sekolah karena menjadi panitia AN. Jadi dari mana pun bisa mengerjakan survei, hanya anak-anak yang datang serentak ke sekolah untuk AN,” imbuh dia.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar merupakan tiga instrumen utama dalam penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.

AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif, yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.

Baca juga: Mendikbud Nadiem soal Pengganti UN 2021: Tidak Perlu Bimbel Khusus

Lalu, Survei Karakter dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.

Sedangkan Survei Lingkungan Belajar dilakukan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau