Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UII Jelaskan Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Panik

Kompas.com - 10/10/2021, 16:47 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang bisa mengalami rasa cemas saat menghadapi kondisi tertentu. Namun rasa cemas pada masing-masing orang ditunjukkan dengan tanda berbeda-beda.

Karena banyak faktor, seseorang bisa saja mengalami gangguan kecemasan yang berujung pada serangan panik.

Dosen Psikologi Fakultas Psikologi, Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB UII) Yogyakarta Muhammad Novvaliant menerangkan, gejala dan penyebab seseorang bisa mengalami serangan panik.

Merangkum dari akun Instagram UII Yogyakarta, Minggu (10/10/2021), Novvaliant menerangkan gejala dan penyebab serangan panik pada seseorang. Yuk simak bersama ulasan berikut ini:

Baca juga: Ini Besaran Gaji dan Tunjangan yang Diperoleh PPPK Guru

Gejala serangan panik

Gejala serangan panik pada seseorang bisa berbentuk sebagai berikut:

  • Rasa takut dan cemas hingga kehilangan kendali
  • Timbul perasaan sangat terancam
  • Jantung berdegup kencang, nadas memburu dan badan gemetar

Novvaliant menambahkan, serangan panik ini biasanya disebabkan karena beberapa hal, seperti:

1. Faktor genetik

2. Tekanan dalam hidup yang tak teratasi baik dalam jangka panjang atau pendek

3. Perubahan besar dalam hidup

4. Riwayat trauma psikologi yang mendalam

5. Penyalahgunaan zat

Baca juga: 20 Universitas Terbaik di Eropa Versi QS WUR 2022

Cara mengatasi serangan panik

Bagi yang sering mengalami serangan panik bisa mengatasi dengan menerapkan teknik pernapasan 4-7-8. Yaitu dengan menarik napas yang dalam selama 4 detik, tahan beberapa saat kemudian hembuskan secara berlahan-lahan.

Novvaliant juga membagikan cara mengatasi serangan panik dengan cara berikut ini:

1. Bawa ke tempat yang aman dan nyaman

2. Berikan kebutuhan dasar seperti air minum

3. Ajak melakukan relaksasi dengan dipijat atau mengatur napas

4. Jika keadaan tak kunjung membaik hubungi profesional terdekat

Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara UNS: Pemilu Serentak 2024 Jadi Pilihan Baik

Demikian penjelasan dari dosen Fakultas Psikologi, Ilmu Sosial dan Budaya UII Yogyakarta mengenai gejala, penyebab dan cara mengatasi serangan panik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com