Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UII Beberkan Masa Transisi Perkembangan Remaja Jadi Dewasa

Kompas.com - 10/10/2021, 21:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa AUSHAF kembali mengadakan webinar, Sabtu (2/10/2021).

Webinar mengenai Health Mental Issues Quarter Life Crisis atau juga biasa disebut Emerging Adulthood.

Melansir laman UII, emerging adulthood merupakan masa transisi dari perkembangan remaja menuju dewasa yang dimulai dari usia 18 hingga 25 tahun.

Baca juga: 5 Tips Kelola Keuangan Mahasiswa dari Akademisi UII

Dalam masa ini, individu mulai melakukan eksplorasi terhadap identitas diri, terutama dalam cinta, pekerjaan, dan cara pandang terhadap dunia.

Menurut Dosen Psikologi UII Resnia Novitasari, S.Psi., M.A., individu pada masa itu mencoba berbagai cara untuk mengambil keputusan yang matang.

Salah satu ciri ditandai dengan Intimacy, yakni berkembangnya perasaan dan kesiapan untuk menikah.

Namun, tidak semua orang mampu melewati tahapan tersebut hingga terjebak dengan isolation yaitu ketika individu belum menikah diatas usia yang matang sekitar 30 tahun.

"Dalam menjalin suatu hubungan jangan lupa bahwa kita harus selalu menyiapkan ruang untuk diri kita sendiri tumbuh, bukan terjebak dan hanya mengandalkan pasangan," ujarnya.

Dijelaskan, ada beberapa perubahan yang dialami oleh orang yang melewati emerging adulthood seperti perubahan hubungan dengan keluarga.

Saat dulu individu cenderung mengandalkan keluarganya, terutama ayah dan ibu. Namun, saat ini ada rasa enggan dan sungkan mereka untuk melakukan hal tersebut karena merasa sudah dewasa dan seharusnya tidak lagi mengandalkan orang tua.

Baca juga: Waspada Long Covid Syndrome, FK UII: Ini yang Harus Dipahami

Selain itu, juga banyak individu akan merasa ambigu dalam status dirinya menciptakan banyak sekali emosi. Saat individu tersebut fokus ke masa depan akan cenderung merasa cemas, berbeda saat fokus ke masa lalu akan merasa depresi.

Adapun konsep baru Quarter Life Crisis yang kini tengah hits dikalangan masyarakat banyak menimbulkan kekhawatiran.

Namun, pada faktanya istilah tersebut masih perlu dikaji. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang usia lulus kuliah merasa puas akan hidupnya.

"Krisis adalah suatu periode dalam hidup yang cenderung sulit, tidak stabil, dan rentan stres. Hal tersebut biasanya dikarenakan tuntutan sosial," jelas Resnia.

Menurutnya, individu pada masa tersebut akan kesulitan mengambil kesulitan. Individu akan cenderung menggunakan rasa takut dan ekspektasi orang lain dalam prosesnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com