Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pandemi Covid-19 Belum Usai, UPI Gelar KKN Tematik Secara Daring

Kompas.com - 15/10/2021, 09:34 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Lembaga Penelitan dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dadang Sunendar mengatakan, pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) tematik di UPI tahun ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Pasalnya, pelaksanaan KKN dilakukan secara daring. Terdapat total 2.365 mahasiswa yang mengikuti KKN tahap pertama dan kedua.

"Semua mahasiswa saya harapkan bisa memahami dan mengatur strategi KKN selama masa pandemi Covid-19,” terang Dadang, dikutip dari keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/10/2021).

Dadang menambahkan, KKN tematik tahap pertama diikuti sebanyak 1.500 mahasiswa. Tema yang diambil adalah “Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)".

Baca juga: 166 Mahasiswa UPI Ikuti Program Magang Bersertifikat di 38 Perusahaan dan Lembaga

Adapun gelombang dua diikuti 865 mahasiswa dengan tema “Literasi, Numerasi, dan Rekognisi MBKM Serta Pusat Prestasi Nasional".

“Melalui kegiatan KKN tematik ini, UPI bersama masyarakat diharapkan semakin harmonis meski masih berada dalam suasana pandemi Covid-19,” harap Dadang.

Sementara itu, Rektor Bidang Pendidikan Kemahasiswaan UPI Didi Sukyadi mengatakan, literasi menjadi perhatian penting dari pemerintah dan mendapatkan penanganan khusus kementerian yang fokus pada gerakan literasi nasional.

“Dengan mengirimkan 1.500 orang, kami bisa mengajak anak untuk mendongeng, membahas pesan moral dan value dari dongeng, membuat ringkasan, mengajak menceritakan kembali berita di koran dan radio lalu didiskusikan, serta mengajak mereka bertanya dan belajar diskusi,” tuturnya.

Baca juga: Lolos Seleksi IISMA, 19 Mahasiswa UPI Akan Kuliah di 16 Universitas di 12 Negara Berbeda

Dengan demikian, lanjut Didi, kemampuan literasi mereka akan berkembang. Jika tingkat literasi tinggi, niscaya mereka akan memiliki kemampuan yang baik.

Lebih lanjut, Didi mengungkapkan, penyelenggaraan KKN tematik gelombang pertama tahun ini tidaklah mudah karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi.

“Untuk itu saya di sini menyampaikan apresiasi kepada semua dosen atas dedikasi yang diberikan untuk dunia pendidikan melalui KKN tematik ini,” ucapnya.

Sebagai informasi, LPPM UPI menyelenggarakan dua gelombang KKN tematik tahun 2021.

Penyelenggaraan itu dilakukan guna pendukung program MBKM yang diselenggarakan secara nasional oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek Dikti).

Baca juga: Dua Tim Mahasiswa UPI Raih Juara 2 Nasional KMBK 2021

KKN tematik itu merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat.

Bersama masyarakat, mereka akan mengidentifikasi potensi dan masalah, sehingga diharapkan dapat mengembangkan potensi desa atau daerah dan meramu solusi atas masalah di desa.

Melalui KKN tematik itu juga, mahasiswa diharapkan bisa mengasah softskill kemitraan, kerja sama tim lintas disiplin keilmuan (lintas kompetensi), serta leadership selama mengelola program pembangunan di daerah.

Mereka juga harus bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimiliki untuk bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan serta mempercepat pembangunan di desa.

Baca juga: UPI Bandung Peringkat 1 Perguruan Tinggi untuk Indikator Sitasi, Menurut The World University Rankings 2022

Manfaat KKN tematik

Penyelenggaraan KKN tematik memberikan sejumlah manfaat bagi mahasiswa dalam membangun desa melalui analisis potensi desa, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi untuk membuat desa menjadi mandiri.

Mahasiswa dapat berkolaborasi menyusun dan membuat rencana pembangunan desa bersama sejumlah unsur masyarakat.

Pada KKN tematik ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara kolaboratif bersama pemerintah desa dan unsur masyarakat.

Selain itu, KKN tematik juga memberikan manfaat besar dalam pembangunan desa dengan adanya bantuan pemikiran dari tenaga terdidik.

Baca juga: Salip UGM, UPI Masuk 3 Besar Kampus Terbaik Indonesia THE WUR 2022

Tenaga terdidik dapat membantu menyusun rencana pembangunan desa, membantu perubahan atau perbaikan tata kelola desa, memacu terbentuknya tenaga muda untuk pemberdayaan desa, membantu pengayaan wawasan masyarakat terhadap pembangunan desa, serta membantu percepatan pembangunan desa.

Tuntutan MBKM

Program MBKM Kemenristek Dikti memberikan target kepada mahasiswa agar bisa segera lulus dan bekerja.

Mereka juga diharapkan bisa bekerja dengan gaji di atas upah minimum regional (UMR), pandai berwirausaha dengan penghasilan di atas upah regional (UR), dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Hal itu penting dilakukan karena banyak mahasiswa dengan pendidikan tinggi yang masih belum mendapatkan penghasilan secara layak.

Baca juga: Tingkatkan Capaian Guru Besar, Rektor UPI: Setiap Dosen Punya Kesempatan

Untuk mengejar hal tersebut, dikembangkan MBKM dengan beberapa program, seperti Indonesian International Student Mobility Awards, Kampus Mengajar, Studi Independen, Program Magang, Membangun Desa (KKN tematik), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, proyek kemanusiaan, serta wirausaha.

Semua kegiatan itu relevan dengan KKN tematik yang penyelenggaraannya diharapkan bisa berkesinambungan dengan MBKM.

KKN sendiri dihargai dengan sistem kredit semester (SKS) lebih tinggi, agar bisa memenuhi target 20 SKS. Penyesuaian kurikulum bisa dikomunikasikan dengan tim yang berwenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com