Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Pahami Tahapan Pendidikan Kedokteran Gigi

Kompas.com - 23/10/2021, 14:41 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fakultas Kedokteran selalu menjadi favorit calon mahasiswa tiap tahunnya. Banyak program studi di Fakultas Kedokteran yang selalu banjir peminat tiap tahunnya.

Selain pendidikan kedokteran, program studi (prodi) lain yang juga banyak peminatnya adalah kedokteran gigi.

Hampir sama dengan prodi pendidikan kedokteran, untuk menjadi seorang dokter gigi juga harus melalui banyak tahapan dan perjuangan.

Merangkum dari laman Ruang Guru, Sabtu (23/10/2021), program studi kedokteran gigi mempelajari tentang kesehatan oral manusia. Mulai dari daerah gigi dan mulut, hingga cara menangani dan mengobati berbagai permasalahan di area tersebut.

Baca juga: Berhadiah Teleskop, Itera Adakan Lomba Cerdas Cermat Astronomi

Tak hanya tentang kesehatan gigi, mahasiswa kedokteran gigi juga akan mempelajari estetika gigi dan mulut. Sebelum sah menjadi seorang dokter gigi, mahasiswa yang memilih jurusan ini wajib mengikuti beberapa tahapannya. Yuk simak bersama informasi tahapan pendidikan kedokteran gigi yang perlu diketahui calon mahasiswa

Jenjang pendidikan Kedokteran Gigi

Ada dua tahap yang harus dilalui setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar sebagai seorang dokter gigi yang boleh berpraktik, yaitu:

1. Sarjana

Pada tahap pertama, mahasiswa kedokteran gigi harus melewati jenjang pendidikan sarjana hingga meraih gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.Kg). Biasanya mahasiswa kedokteran gigi yang menyebut jenjang S1 sebagai masa preklinik dan ditempuh selama kurang lebih 4 tahun. Beberapa mata kuliah yang dipelajari di FKG antara lain:

Baca juga: Fakta Tentang Aktivasi Otak Tengah, Siswa Perlu Tahu

  • Ilmu kedokteran gigi dasar
  • Konservasi gigi
  • Endodontik
  • Periodonsia
  • Ilmu kedokteran gigi anak
  • Orthodonsia
  • Prostodonsia
  • Ilmu kesehatan gigi mulut pencegahan
  • Bedah mulut
  • Ilmu material gigi
  • Ilmu biologi oral
  • Radiologi kedokteran gigi.

2. Co-ass

Setelah lulus, mahasiswa kedokteran gigi harus mengikuti program profesi kedokteran gigi yang dikenal pula sebagai kepaniteraan/koasistensi atau co-ass. Pada masa co-ass, kamu akan praktik di rumah sakit atau klinik gigi.

Dalam masa pendidikan co-ass, mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan sejumlah requirement merawat pasien dengan berbagai kasus yang disupervisi oleh dosen.

Baca juga: Webinar UNS Bagikan Tips Agar Mahasiswa Siap Masuki Dunia Kerja

Lama pendidikan

Setelah semua tahapan selesai, mahasiswa akan menempuh serangkaian ujian. Baik itu ujian dari departemen terkait, fakultas, maupun ujian nasional. Apabila berhasil baru kamu akan resmi mendapatkan gelar dokter gigi umum (drg.). Perlu diketahui, hanya Fakultas Kedokteran Gigi dengan akreditasi A saja yang memiliki program profesi.

Biasanya jenjang profesi atau co-ass ini ditempuh selama 1,5-2 tahun. Sehingga untuk sah menjadi seorang dokter gigi, setidaknya butuh waktu 5 hingga 6 tahun.

Tak hanya berhenti disitu, mahasiswa yang sudah sah jadi dokter gigi, setelah praktik mereka diwajibkan untuk selalu memperbaharui pengetahuannya dengan mengikuti seminar-seminar untuk memperpanjang izin praktik.

Saat menekuni pendidikan kedokteran gigi, mahasiswa juga disibukkan dengan kegiatan praktikum dan kemampuan tertentu.

Dalam praktikum ilmu konservasi gigi, mahasiswa akan belajar cara menambal gigi, cara mencetak gigi, memasang kawat gigi, atau cabut gigi.

Baca juga: Pakar UGM: Munculnya Gelombang Ketiga Covid-19 Tergantung Masyarakat 

Itulah tahapan pendidikan kedokteran gigi yang perlu diketahui calon mahasiswa. Setelah membaca informasi ini bisa memberikan sedikit pandangan jika akan memilih kedokteran gigi pada penerimaan mahasiswa baru di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau