"Biasanya dia sekolah dapat uang jajan, pas PJJ dia tidak dapat uang jajan. Karena itu mereka parkir mobil dan motor setiap harinya, agar dapat uang jajan. Tapi, sekolah mereka ditinggalkan. Itu yang disayangkan," ucap Ibu Nur yang juga merupakan guru di SMP Teladan.
Jadi, banyak siswa yang tertinggal pelajaran. Ada juga siswa yang mau hampir putus sekolah.
"Jika kita tidak bujuk, agar mereka tidak putus sekolah. Karena tinggal mereka sekarang jauh di tempat neneknya, tidak lagi di rumah yang dekat sekolah. Itu akibat pandemi Covid-19, orangtua mereka banyak yang putus kerja, sehingga berdampak ke anak-anaknya," tutur Nur.
Dia berharap pemerintah bisa lebih peka terhadap siswa yang putus sekolah akibat pelaksanaan PJJ beberapa waktu lalu.
Jika mereka tidak disentuh, maka berdampak pada masa depannya.
Baca juga: PTM Mudahkan Siswa Saat Pembelajaran
"Jangan sampai masa depan anak-anak kita hancur akibat pandemi Covid-19. Jadi Bapak Mendikbud Ristek Nadiem Makarim harus terjun langsung ke sekolah-sekolah memang yang membutuhkan," tukas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.