KOMPAS.com - Memiliki sebuah keterbatasan bukan berarti hanya bisa berdiam diri. Meski punya keterbatasan, tetap bisa menunjukkan kemampuan lain dalam dirinya.
Seperti mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Muhammad Fauzan meski punya keterbatasan tapi berhasil membuktikan dengan meraih segudang prestasi.
Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS ini bahkan terpilih sebagai Pemuda Difabel Berprestasi Nasional 2021 dari Kemenpora.
Fauzan sejak kecil sudah menunjukkan ketertarikan dengan dunia menggambar dan membuahkan hasil gemilang dengan menekuni hobinya itu.
Baca juga: 21 Bentuk Kekerasan Seksual Sesuai Permendikbud Ristek 30/2021
Segudang prestasi berhasil dikantonginya bahkan sejak duduk di bangku SMP. Prestasi yang diraih Fauzan merupakan pembuktian bagi dirinya sendiri dan sekelilingnya bahwa dia mampu berkarya melampaui keterbatasannya. Fauzan sudah suka menggambar sejak masih di TK. Dia mengaku bahwa aktivitas tersebut menghadirkan keteduhan dalam jiwa.
"Rasanya enak dan bisa santai, begitu ungkapnya. Dengan menggambar juga dapat memperluas daya imajinasi. Melalui goresan ilustrasi itu, jutaan angan dalam daya pikir bisa tercipta," kata Fauzan seperti dikutip dari laman UNS, Selasa (9/11/2021).
Segudang prestasi yang berhasil diraih Fauzan ini membuat Muhammad Fauzan terpilih sebagai Pemuda Difabel Berprestasi Nasional 2021. Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Fauzan telah mengumpulkan lebih dari 10 karya yang dinyatakan sebagai juara.
Baca juga: Tim ITB-Unpad Ciptakan Alat Simulasi Hippotherapy bagi Anak Cerebral Palsy
Capaian Fauzan sebagai Pemuda Difabel Berprestasi Nasional 2021 membuktikan bahwa menjadi seorang difabel tidak membatasi ruang geraknya dalam berkarya. Sejak lahir, Fauzan mengalami gangguan pendengaran sehingga sulit berkomunikasi dengan teman-temannya. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat Fauzan semasa kecil.
Fauzan kecil terus menggali potensinya dengan menekuni dunia seni. Kegemarannya menggambar membuat orang-orang di sekelilingnya mendorong Fauzan untuk mengikuti kompetisi.
Ketika SMP, Fauzan mengirimkan hasil karyanya. Saat itu, dia sama sekali tidak memikirkan akan menjadi juara. Namun, kabar baik justru diterimanya. Prestasi yang diraih Fauzan semakin hari semakin bertambah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.