Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Kualitas Air, Mahasiswa ITS Gunakan Filter Arang Batok Kelapa

Kompas.com - 18/11/2021, 11:06 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Arang batok kelapa bisa menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kualitas air dengan cara digunakan sebagai media filter air.

Media tersebut digunakan oleh tim dari Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk meningkatkan kualitas air di SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Ide ini berawal dari banyaknya limbah batok kelapa yang terbuang begitu saja dan belum dimanfaatkan dengan baik di wilayah sekitar. Itulah mengapa, tim ITS memanfaatkan arang batok kelapa sebagai media filtrasi air sekaligus media pembelajaran selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas).

Baca juga: Peneliti Unair Hadirkan Produk Herbal Obati Gula Darah dan Kolesterol

Ketua tim KKN Abmas, Linda Silvia mengatakan pemanfaatan media filter air berupa limbah batok kelapa disebabkan keberadaan batok kelapa yang melimpah di daerah Jombang.

Lebih dari itu, masih ada beberapa daerah di kabupaten tersebut yang menjadi daerah yang kekurangan air bersih.

“Dalam konteksnya, batok kelapa merupakan media yang efektif untuk digunakan sebagai media filter air,” ungkapnya seperti dilansir dari laman ITS, Kamis (18/11/2021).

Tak hanya itu, Linda juga mengatakan, kegiatan ini juga menjadi cara mengaplikasikan pelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari agar lebih mampu dipahami oleh para siswa.

Selain itu, juga bertujuan agar guru guru memiliki strategi pembelajaran yang aplikatif supaya siswanya tertarik terhadap mata pelajaran fisika.

Dijelaskan lebih lanjut, dipilihnya Jombang sebagai lokasi KKN karena mempertimbangkan jaraknya yang dekat dengan kampus ITS di Surabaya, sehingga memudahkan transportasi dan akomodasi di saat kondisi pandemi.

Terlebih, di sekolah tersebut jumlah siswa yang ada dan berasal dari berbagai daerah cukup banyak.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Biaya Skripsi-Riset? Baznas Beri Bantuan hingga Rp 10 Juta

“Diharapkan siswa yang mengikuti kegiatan ini mampu mengaplikasikan di daerah masing-masing dan mau memberikan informasi kepada sekitar,” tuturnya.

Bukan hanya Linda, KKN ini juga melibatkan beberapa dosen dan 10 mahasiswa peserta KKN dari Departemen Fisika.

Pada kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan media filter dan water quality tester beserta instalasinya. Selain itu, diberikan penjelasan mengenai cara pembuatan dan prinsip kerja alat serta cara merawat media filter oleh Dr Mochamad Zainuri.

“Sebelum ditutup, ditunjukkan praktik cara pengambilan data sebelum dan sesudah filtrasi oleh para mahasiswa KKN,” terang Linda.

Linda menyampaikan, output yang diinginkan melalui kegiatan tersebut adalah agar pemahaman guru fisika dan siswa mengenai pemanfaatan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkat. Yakni dalam hal filter air dengan pemanfaatan limbah batok kelapa.

“Ke depannya, peningkatan kualitas air di SMA A Wahid Hasyim Tebuireng, Jombang diharapkan dapat lebih optimal,” tandasnya.

Baca juga: 5 Beasiswa S2 Luar Negeri yang Terima IPK di Bawah 3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau