Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paduan Suara Mahasiswa ITS Raih Juara di Kompetisi Internasional 2021

Kompas.com - 19/11/2021, 19:58 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi di kompetisi tingkat internasional.

Kali ini, PSM ITS berhasil meraih juara II kategori Mix Youth Choir pada kompetisi Jean Sibelius Festival Choral Competition (JSFCC) 2021 yang diadakan di Finlandia, Rabu (17/11/2021).

PSM ITS yang terdiri dari 35 orang mengikuti kategori Mix Youth Choir untuk usia 16 – 25 tahun.

Dalam kategori tersebut, PSM ITS menyanyikan empat lagu, yaitu Ungewitter dengan komposer Robert Schumann, Io Piango dengan komposer Morten Lauridsen, Birds of Paradise dengan komposer Amilio Fahlevi dan Budi Susanto Yohanes, serta Pesona Alamku dengan komposer Gabriel Denis Devian.

Baca juga: 5 Beasiswa S2 Luar Negeri yang Terima IPK di Bawah 3

Koreografi yang ditampilkan dalam lagu Birds of Paradise merupakan keunikan tersendiri bagi PSM ITS. Selain itu, ada pula hal menarik dari lagu Pesona Alamku. Pasalnya, lagu tersebut merupakan buah karya alumni PSM ITS.

“Ini merupakan hal yang sangat spesial untuk kami bawakan, karena karya asli dari kami sendiri,” ungkap Rossa Valentine, Ketua PSM ITS, seperti dilansir dari laman ITS.

Rossa mengatakan, JSFCC merupakan kompetisi paduan suara pertama yang diikuti oleh PSM ITS secara daring.

Ia mengaku bahwa pada awalnya PSM ITS tidak terpikir untuk mengikuti kompetisi daring. Hal ini disebabkan lomba berbentuk live recording cukup riskan dalam persiapan.

"Biasanya kami hanya mengikuti kegiatan berbentuk konser virtual selama pandemi,” terang Rossa seperti dilansir dari laman ITS.

Baca juga: Beasiswa S2 di Swedia 2022, Kuliah Gratis dan Uang Saku Rp 15 Juta Per Bulan

Meskipun ini merupakan kompetisi daring pertama yang diikuti, terang Rossa, PMS ITS telah mempersiapkannya sejak tiga bulan sebelum pelaksanaan. Persiapan dimulai dari menentukan program lagu yang dibawakan, proses audisi peserta, hingga latihan komunal sejak dua minggu sebelum kompetisi.

“Dibutuhkan kurang lebih tiga bulan persiapan untuk JSFCC ini,” jelas Rossa.

Di tengah agenda perkuliahan yang masih menjalani sistem hybrid ini, tentu PSM ITS tak luput dari kendala dalam proses persiapannya.

Untuk kali pertama, tim PSM ITS melaksanakan latihan menggunakan masker. Selain itu, di awal-awal proses latihan, peserta lomba terbagi di tempat latihan daring dan langsung, sehingga proses sinkronisasi latihan juga menjadi tantangan tersendiri.

Namun terlepas dari berbagai kendala, Rossa mewakili tim PSM ITS sangat beryukur dapat membawa gelar juara.

Baca juga: Kiat Raih Beasiswa S1 Bank Indonesia, Kuliah Gratis bagi Mahasiswa

Ia berharap ke depannya akan lebih banyak inovasi PSM ITS yang membanggakan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS, Pembina PSM ITS Bambang Soemardiono, serta konduktor PSM ITS Wasis Setiawan dan Dewi Maya Fitriana.

“Karena dukungan mereka, kami dapat memberikan yang terbaik dalam kompetisi kemarin,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau