Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kampus Merdeka sejak Diluncurkan Januari 2020

Kompas.com - 30/11/2021, 07:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah meluncurkan program Kampus Merdeka di akhir Januari 2020.

Kampus Merdeka merupakan keberlanjutan dari Konsep Merdeka Belajar.

Baca juga: Penelitian Perguruan Tinggi Harus Bermanfaat bagi Masyarakat Luas

Menurut Dirjen Dikti Ristek Prof. Nizam, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

Nizam mengaku, Kampus Medeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk tiga semester belajar di luar program studinya.

Di program Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki kesempatan 1 semester atau setara 20 SKS untuk menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama.

"Bisa juga paling lama 2 semester atau setara 40 sks menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi berbeda," ucap Nizam belum lama ini, seperti diberitakan Selasa (29/11/2021).

Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya.

Dia meyakini, pembelajaran dapat terjadi di mana saja, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga bisa di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat.

Nizam menyebut, ada 9 kegiatan kampus merdeka yang bisa dijalani oleh mahasiswa, yakni kegiatan magang di industri, pertukaran mahasiswa, membangun desa, mengajar di sekolah, penelitian di lembaga riset, pengembangan kewirausahaan, studi independen/proyek mandiri, proyek kemanusiaan, dan bela negara.

"Ini kita lakukan (meluncurkan Kampus Merdeka) demi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, dinamika masyarakat, dan mampu menciptakan inovasi dan melahirkan produk merah-merah putih," kata Nizam.

Baca juga: Sepak Terjang Wikan Sakarinto, Orang Nomor 1 Ditjen Pendidikan Vokasi

Dalam rangka mendukung Kampus Medeka, Kemendikbud Ristek telah bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, salah satunya bekerja sama dengan Kementerian BUMN dalam hal Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang bisa dilakukan mahasiswa selama 1 hingga 2 semester.

Hingga saat ini terdapat 118 BUMN yang tergabung dalam Forum Human Capital Indonesia, belum termasuk perusahaan-perusahaan lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan Kemendikbud Ristek.

Lalu ada perusahaan-perusahaan internasional yang ada di negara Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan beberapa negara lainnya.

Saat ini ada 4.593 perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan Kemenparekraf. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 8,4 juta orang.

"Semua mahasiswa berkesempatan untuk menjalankan Kampus Merdeka, lalu perguruan tinggi harus memfasilitasinya dengan baik. Itu agar mereka menjadi SDM yang berkualitas," tegas dia.

Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Tempat Kuliah BJ Habibie Beserta Jejak Kariernya

Program Kampus Merdeka yang sedang dibuka

Saat ini, ada 4 program Kampus Merdeka yang sedang dibuka, yakni:

  • Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit).
  • Kampus Mengajar.
  • Magang.
  • Studi Independen.

1. Program Bangkit

Program ini masuk dalam kategori studi independen yang merupakan salah satu program unggulan Kampus Merdeka.

Program Bangkit ini merupakan hasil kerjasama dengan Google, GoTo, dan Traveloka.

Jika mahasiswa ingin mengikuti program Kampus Merdeka Bangkit, maka bisa mendaftarnya mulai 26 November 2021 sampai 31 Desember 2021.

2. Kampus Mengajar

Program Kampus Mengajar bisa diikuti mahasiswa yang ingin ikut dalam Kampus Merdeka. Pendaftaran program ini dibuka mulai 25 November 2021 sampai dengan 10 Desember 2021.

Baca juga: Nadiem Minta Perguruan Tinggi Terbuka Bila Terjadi Kekerasan Seksual

Tujuan dari program Kampus Mengajar, yakni membantu meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan dasar.

3. Magang

Program magang ini bisa diikuti mahasiswa yang ingin menjalani kegiatan Kampus Merdeka.

Tujuannya dari program ini membuat mahasiswa bisa menyambut karier masa depan dengan pengalaman kerja yang berharga.

Kegiatan program magang ini, mahasiswa bisa mendaftarnya di periode 29 November 2021 sampai dengan 31 Desember 2021.

4. Studi Independen

Program terakhir adalah studi independen. Tujuan dari program ini, agar mahasiswa bisa menguasai ilmu aplikasi lintas jurusan dari parah ahli di bidangnya.

Baca juga: Cinta Laura Minta Korban Kekerasan Seksual Perguruan Tinggi Buka Suara

Program Kampus Merdeka yang akan dibuka

Ada delapan program Kampus Merdeka yang dibuka. Semua program ini cukup menarik untuk mahasiswa bila ingin ikut kegiatan Kampus Merdeka.

1. Indonesian Internatiopnal Student Mobility Awards

Program pertama ini diperuntukkan untuk mahasiswa selama satu semester bisa merasakan kuliah di perguruan tinggi terbaik dunia.

Di tahun 2021, sudah banyak mahasiswa yang mengikuti program IISMA.

Program IISMA ini akan kembali dibuka di 2022. Jika mahasiswa berminat, maka bisa memantau terus perkembangan Kampus Merdeka di laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.

2. Kementerian ESDM-Gerilya

Program yang kedua ini ini memanggil 50 mahasiswa eksasta dari perguruan tinggi di Indonesia untuk turut bergabung mengasah skill dan mengembangkan kompetensi secara praktis di bidang energi bersih, khususnya Solar Photovoltaic (PV).

Baca juga: Sosok Prof. Nizam, Sang Nakhoda di Pendidikan Perguruan Tinggi

3. Membangun desa (KKN Tematik) 

Di program ketiga ini, nantinya mahasiswa menyumbang gagasan solusi untuk isu-isu sosial yang ada di pedesaan.

4. Pejuang muda Kampus Merdeka.

Program keempat ini merupakan laboraturium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret.

Melalui program setara 20 SKS ini, mahasiswa ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan tokoh setempat.

Baca juga: Profesor IPB Ini Tolak Permendikbud Kekerasan Seksual Perguruan Tinggi

5. Pertukaran mahasiswa merdeka 

Nantinya mahasiswa dari program ini akan belajar antar lintas kampus dan lintas budaya.

6. Proyek kemanusiaan 

Jika mahasiswa ikut program yang keenam ini, mahasiswa harus bisa menyumbang gagasan solusi untuk isu-isu sosial.

7. Riset atau penelitian 

Pada saat mahasiswa mengikuti program ini, mereka akan menjalankan proyek penelitian di laboraturium pusat riset.

8. Wirausaha 

Program yang terakhir dibuka adalah wirausaha. Di program ini, mahasiswa harus bisa mengembangkan usaha di bawah bimbingan yang profesional.

Baca juga: Pimpinan Perguruan Tinggi Harus Cetak Lulusan Jadi Pengusaha

Apabila mahasiswa masih belum mengetahui kegiatan Kampus Merdeka Kemendikbud Ristek, maka bisa melihat laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/. Di website itu, kamu bisa mengetahui semua persyaratan bila ingin ikut Kampus Merdeka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau