Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Unhas Bahas Varian Baru Covid-19 dan Efikasi Vaksin

Kompas.com - 12/12/2021, 17:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Meski begitu, masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Terkait pandemi, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan webinar bertajuk “Top Scientist Webinar Series 19” yang mengusung tema “Covid-19 Variants and Vaccine Efficacy”.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 15.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (11/12/2021).

Baca juga: Keren, Mahasiswa Unhas Inovasi Material Antipeluru

Adapun narasumbernya J.L (Jan) Nouwen, M.D., M.Sc., Ph.D., Assoc. Prof. Internist-Infectious Disease (Erasmus MCU Rotterdam, The Netherland) dan Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed (National Institute for Health Research and Development, Indonesia).

Dukung proses internasionalisasi

Dekan FK Unhas Prof. Dr. Budu, M.Med.Ed., SpM(K)., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para narasumber.

Tema yang dibahas berkaitan dengan Covid-19 dan vaksin menjadi penting untuk diketahui bersama utamanya pada era normal baru.

Prof. Budu menambahkan pandangan dari para narasumber diharapkan menjadi rujukan dalam penanganan dan program vaksinasi di Indonesia, utamanya di Sulawesi Selatan.

Dirinya berharap, para peserta dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan baru dari webinar tersebut.

Baca juga: Webinar UNS: Ini Tips Menulis CV yang Benar dan Menarik

Dalam sambutan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Sp.MK., Ph.D., disampaikan bahwa Unhas konsisten mendukung kegiatan yang mendorong berbagai langkah mencapai World Class University, termasuk salah satunya pada proses internasionalisasi dengan melibatkan banyak mitra potensial.

"Saya percaya topik yang dibahas akan sangat menarik apalagi mengenai perkembangan Covid-19 yang saat ini masih menjadi permasalahan dunia," ujarnya dikutip dari laman Unhas.

"Informasi yang didapatkan semoga membantu kita untuk bersama-sama menyelesaikan sekaligus menyukseskan program vaksinasi di Sulsel secara khusus," jelas Prof. Nasrum.

Omicron perlu diwaspadai

Materi awal disampaikan oleh Nouwen terkait “Covid-19: Vaccine Efficacy and Variants”.

Secara umum, ia menjelaskan beberapa poin penting mengenai Omicron sebagai varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Varian ini kina telah menyebar hingga beberapa negara, seperti India, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.

Dikatakan, Omicron Varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya varian tersebut perlu diwaspadai. Olehnya itu, vaksinasi merupakan pilihan yang tersedia.

Efektivitas vaksin akan menurun setelah enam bulan setelah diberikan, antibodi tubuh akan drop hingga 15-20 persen.

Baca juga: Webinar Robot Pendidikan: Lulusan Vokasi Harus Siap Kerja di Dunia Industri

Untuk itu, diperlukan booster vaksin guna mengoptimalkan pemberian vaksin pada bulan ke-7 atau ke-8 setelah menerima vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com