Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Stimulasi Perkembangan Otak Anak Usia 0-2 Tahun

Kompas.com - 22/12/2021, 09:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Saat bayi dilahirkan, otak bayi sudah siap untuk menerima stimulasi dari lingkungan agar dapat berkembang dengan optimal.

Perkembangan otak ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, semakin sering kita memberikan stimulasi maka semakin bagus juga perkembangannya.

Saat anak-anak berusia 0-2 tahun, perkembangan otaknya berada pada tahapan sensori motor. Pada tahap ini anak membangun pengetahuannya berdasarkan apa yang ia tangkap melalui panca inderanya (aktivitas sensor) dan motoriknya.

Mereka menggunakan sistem sensori motorik bawaan seperti, menghisap, menggenggam dan akivitas motorik kasar untuk membangun pengetahuan mereka.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

Perkembangan otak ini menentukan bagaimana anak dapat membangun pengetahuannya. Namun, tentu saja hal ini tidak akan terlepas dari peran orang dewasa yang ada di sekitar lingkungan mereka dalam memberikan stimulasi.

Agar lebih jelas, mari kita bahas beberapa tips berikut ini yang dirangkum dari laman Paudpedia.

1. Menyediakan permainan interaktif

Yaitu permainan yang bisa mengaktifkan berbagai pancaindera, seperti mainan yang juga memiliki suara, berbagai warna, bermacam bentuk dan beragam tekstur. Jadi anak bisa melihat, meraba serta anak juga bisa mendengar.

Contoh:

  • Permainan sederhana menangkap dan melempar bola.
  • Permainan menggunakan adonan tepung atau playdough, kemudian anak diminta untuk meremas dan membentuk adonan sesuai imajinasi mereka
  • Bermain pasir
  • Permainan meraba kasar halusnya suatu benda, misalkan menggunakan amplas dan kain sutra
  • Bermain petak umpet
  • Permainan “ambil bola”, yaitu meletakkan bola-bola kecil di depan anak, kemudian anak didorong meraih bola tersebut.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

2. Menyediakan lingkungan yang nyaman

Hal ini sangat diperlukan, karena bayi atau atau batita dapat merangkak dan bereksplorasi dengan leluasa.

3. Menyediakan lingkungan yang kaya bahasa

Artinya orangtua harus aktif mengajak anak berinteraksi, baik melalui percakapan biasa maupun dengan melalui suatu permainan.

Contoh: orangtua mengatakan “boneka” kemudian anak bergegas untuk mengambil atau mencari boneka tersebut, lalu ia mengulang menyebutkan “ini boneka”.

4. Mengenalkan posisi atau tempat suatu benda

Tahap perkembangan sensori motor juga dapat distimulasi dengan penataan lingkungan rumah yang baik. Penataan lingkungan ini mampu mendorong anak untuk melakukan penemuan-penemuan yang baru. Oleh karena itu orangtua hendaknya menjaga lingkungan rumah agar tertata dengan rapi.

Selanjutnya, beri tahu mereka bahwa ada tempat untuk menyimpan pakaian, rak menyimpan mainan, sepatu, dan lain sebagainya.

Baca juga: Orangtua, 5 Permainan Ini Dapat Mengasah Kemampuan Otak Anak

Lalu, menjaga benda-benda tersebut di tempat yang sama dan menggunakannya tempat yang sama

Untuk aktivitas yang sama dapat membantu anak lebih memahami berbagai hal dan objek permanen dan juga membiasakan mereka untuk disiplin, mandiri serta bertanggung jawab.

Pertahankan penataan lingkungan tersebut dalam beberapa waktu untuk memudahkan mereka menemukan benda yang ingin dicari atau dibutuhkan, kemudian ayah bunda dapat memindahkan ke tempat yang berbeda dan dorong mereka untuk melakukan penemuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com