KOMPAS.com - Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Masyarakat diminta untuk segera melakukan pencegahan terhadap ancaman berbagai penyakit terutama Demam Berdarah Dengue (DBD).
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Sejauh ini diketahui, DBD ditularkan oleh gigitan nyamuk.
Ada dua jenis nyamuk sebagai perantara penularan virus dengue terhadap tubuh seorang manusia hingga menjadi penyakit DBD, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro (Undip), Nahwa Arkhaesi mengatakan bahwa DBD dapat menyerang segala usia mulai dari bayi sampai usia lanjut.
Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa Kuliah Merdeka Belajar, Mahasiswa Yuk Daftar
“DBD terjadi pada musim peralihan, hujan yang diselingi dengan panas dan akan kita temukan misalnya di luar rumah seperti di pelepah-pelepah pohon atau daun terdapat air hujan yang tersisa, itu bisa menjadi tempat perindukan nyamuk, sehingga nyamuk akan lebih banyak di masa-masa itu dan angka kejadian dengue akan meningkat,” tutur Nahwa seperti dilansir dari laman Undip.
Gejala pertama infeksi DBD yang muncul, lanjut dia, adalah demam.
"Yang kita lakukan adalah menurunkan demamnya dengan obat penurun panas, kemudian sering minum. Akan tetapi jangan heran jika sudah turun naik lagi, hal tersebut adalah fase demam dan tidak perlu terlalu panik," ujarnya.
"Obat penurun panas yang diperbolehkan khusus untuk dengue adalah paracetamol” imbuh dia.
Untuk mencegah dehidrasi ia merekomendasikan untuk mengonsumsi air putih atau susu, selama minuman tidak berwarna merah atau cokelat.
"Karena dikhawatirkan pada saat muntah apakah ini darah atau warna susu," ujarnya.
Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.