Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2022, 06:44 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Zenius Education berkolaborasi dengan Disney menghadirkan program pembelajaran menyenangkan bagi anak.

Program Zenius Land berkolaborasi dengan Disney ini berisi beragam konten baru dan aktivitas spesial yang menjadi pionir di dunia pendidikan Indonesia khususnya bagi anak usia Sekolah Dasar (SD).

Melalui konten yang ada di Zenius Land, siswa SD dapat mengeksplorasi berbagai pengetahuan baru secara interaktif dan menyenangkan.

Inovasi yang mengombinasikan pendekatan pedagogi Zenius dan dunia fantasi Disney ini dinilai bisa mendorong perkembangan keterampilan berpikir fundamental dan kritis anak.

Baca juga: Djarum Buka Lowongan Kerja S1 Fresh Graduate, Buruan Daftar

Zenius Land berikan pembelajaran Cerdas, Cerah, Asik

Sehingga siswa sekolah dasar dapat memahami konsep dan materi melalui
pembelajaran kontekstual. Dalam Virtual Press Conference kolaborasi Zenius dan Disney, Kamis (17/2/2022), Zenius CEO Rohan Monga mengatakan, pembelajaran dalam Zenius Land memberikan CCA yakni Cerdas, Cerah dan Asik.

"Melalui Zenius Land, bisa membangun fundamental skill dan dan critical thinking bagi anak di usia muda," kata Rohan.

Co-Founder Zenius Education Wisnu Subekti menerangkan, Zenius Land ini diluncurkan karena Zenius Education fokus dengan pembelajaran yang ada di Indonesia.

Pasalnya selama ini banyak penelitian yang menilai kualitas pendidikan di Indonesia masih kurang dibandingkan berbagai negara lain.

Baca juga: Perusahaan Sawit Ini Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1, Ayo Daftar

Ciptakan fundamental skill dan critical thinking

Wisnu menilai, hal ini disebabkan faktor critical thinking dan kemampuan fundamental saat berada di Sekolah Dasar yang belum matang. Permasalahan fundamental yang tidak berhasil ini akhirnya justru menumpuk hingga ke jenjang pendidikan selanjutnya.

"Zenius berpartner dengan Disney membuat pembelajaran ini sangat menarik. Siswa jadi termotivasi untuk belajar. Siswa bisa belajar secara konseptual jadi tidak menghapal," papar Wisnu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com