KOMPAS.com - Dosen Prodi Matematika FMIPA ITB, Dr. Muchtadi Intan Detiena mengenalkan tentang bitcoin dan cryptocurrency secara umum.
Dia menyebut cryptocurrency adalah uang elektronik atau mata uang virtual. Sedangkan Bitcoin merupakan salah satu representasi tersukses dari cryptocurrency.
Baca juga: KIP Kuliah UTBK-SBMPTN 2022 Masih Dibuka, Kuliah Gratis di PTN dan PTS
Bitcoin pertama kali dikembangkan tahun 2008 oleh Satoshi Nakamoto sebagai sistem pembayaran online berbasis perangkat lunak dan diperkenalkan sebagai perangkat lunak open-source pada tahun 2009.
Dasar dari bitcoin berbeda dengan mata uang konvensional lainnya.
Berbagai mata uang konvensional didasarkan pada kuantitas emas, perak, dan berbagai jenis logam lainnya.
"Sementara sistem bitcoin dijalankan oleh protokol bitcoin yang didasarkan pada matematika," ucap dia melansir laman ITB, Kamis (31/3/2022).
Dia mengatakan, bitcoin memiliki beberapa fitur yang membedakannya dari mata uang biasa.
Fitur pertama adalah terdesentralisasi yang memiliki arti bahwa protokol bitcoin tidak memerlukan pihak ketiga dan secara teori tidak dikendalikan oleh otoritas pusat.
Fitur unik lainnya dari bitcoin adalah transparan dan anonim.
Baca juga: Mau Daftar KIP Kuliah? Ini 6 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu
"Bitcoin disimpan dalam dompet yang dapat diakses oleh pemilik. Dompet tersebut menggunakan kriptografi kunci publik yang terdiri dari dua jenis kunci yaitu kunci publik dan privat. Kunci publik dapat dianggap sebagai nomor rekening dan kunci privat dapat dianggap sebagai kepemilikan," jelas Intan.
Selain itu, bitcoin juga tidak membebankan biaya untuk transfer baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
"Bitcoin melindungi terjadinya pengeluaran ganda dengan memverifikasi setiap transaksi yang ditambahkan ke rantai blok untuk memastikan bahwa input untuk transaksi sebelumnya tidak pernah terjadi," ucap Intan.
Proses pembuatan bitcoin sering disebut sebagai "Mining Process" dan pembuat Bitcoin dapat disebut sebagai "Miner".
"Miner menggunakan perangkat lunak khusus untuk memecahkan masalah matematika berupa algoritma bitcoin. Setelah itu, mereka baru dapat menerima sejumlah koin. Bitcoin dibuat setiap kali pengguna membangun blok baru," ucap Intan.
Baca juga: Mendikbud Ristek dan Menag: Frasa Madrasah Tetap Ada di RUU Sisdiknas
Lanjut dia menyatakan, bitcoin dapat diperoleh melalui berbagai cara.