Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar UTBK 2022? Cek Prodi Paling Ketat di SBMPTN 3 Tahun Terakhir

Kompas.com - 03/04/2022, 09:57 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah membuka pendaftaran Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2022.

Siswa sudah bisa mendaftar UTBK SBMPTN 2022 hingga 15 April 2022 mendatang. Sebelum mendaftar UTBK SBMPTN 2022 alangkah lebih baik jika siswa sudah menentukan jurusan yang akan dipilih.

Siswa butuh banyak pertimbangan sebelum memilih jurusan kuliah. Selain harus sesuai dengan minat, bakat dan potensi diri, siswa juga perlu mempertimbangkan tingkat keketatan hingga prospek kerja setelah lulus.

Melansir dari salah satu platform edukasi di Instagram @masukampus, Minggu (3/4/2022), ada jurusan Saintek dan Soshum di sejumlah perguruan tinggi dengan persaingan paling ketat di SBMPTN 2019, 2020 dan 2021.

Baca juga: 3 Universitas Luar Negeri Ini Sediakan Program Kuliah Jarak Jauh

Prodi paling ketat SBMPTN 2019

Rumpun Saintek

1. Farmasi Universitas Negeri Semarang tingkat keketatan 1:77

2. Teknologi Informasi Universitas Negeri Yogyakarta tingkat keketatan 1:73

3. Farmasi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta tingkat keketatan 1:55

4. Farmasi Universitas Syiah Kuala tingkat keketatan 1:52

5. Gizi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tingkat keketatan 1:43

Rumpun Soshum

1. Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta tingkat keketatan 1:49

2. Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta tingkat keketatan 1:45

3. Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia tingkat keketatan 1:45

4. Manajemen Universitas Negeri Jakarta tingkat keketatan 1:40

5. Pariwisata Universitas Gadjah Mada tingkat keketatan 1:39

Baca juga: Yuk Intip Keunggulan Lulusan Jurusan Aktuaria ITS

Prodi paling ketat SBMPTN 2020

Rumpun Saintek

1. Teknik Informatika Universitas Padjadjaran tingkat keketatan 1:77

2. Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro tingkat keketatan 1:58

3. Kedokteran Universitas Gadjah Mada tingkat keketatan1:57

4. Pendidikan Dokter Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:56

5. Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada tingkat keketatan 1:51

Rumpun Soshum

1. Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:124

2. Hubungan Internasional Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:90

3. Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tingkat keketatan 1:87

4. Manajemen Universitas Padjadjaran tingkat keketatan 1:86

5. Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta tingkat keketatan 1:83

Baca juga: PAMA Buka Lowongan Kerja Lulusan S1 Banyak Jurusan, Ayo Daftar

Prodi paling ketat SBMPTN 2021

Rumpun Saintek

1. Teknik Informatika Universitas Padjadjaran tingkat keketatan 1:88

2. Farmasi Universitas Sebelas Maret tingkat keketatan 1:87

3. Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret tingkat keketatan 1:71

4. Kedokteran Universitas Sebelas Maret tingkat keketatan 1:62

5. Pendidikan Dokter Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:56

Rumpun Soshum

1. Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:124

2. Manajemen Universitas Padjadjaran tingkat keketatan 1:87

3. Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:79

4. Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia tingkat keketatan 1:70

5. Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta tingkat keketatan 1:67

Baca juga: Calon Mahasiswa, Intip Tips Sukses Lolos UTBK SBMPTN 2022 dari Unesa

Demikian prodi Saintek dan Soshum dengan persaingan paling ketat di SBMPTN 2019, 2020 dan 2021. Jika ada salah satu prodi pilihanmu, siswa harus berusaha lebih maksimal agar bisa lolos di UTBK SBMPTN 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com