Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter UI Beri Tips Puasa bagi Penderita Maag

Kompas.com - 04/04/2022, 10:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa Ramadhan menjadi salah satu ibadah yang dinanti umat Muslim. Menjalankan puasa, artinya menahan hawa nafsu, makan, minum mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

Berpuasa selama 14 jam bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi orang yang memiliki penyakit lambung.

Mereka tentu memerlukan perhatian khusus, sebab mereka juga ingin berpuasa dan dan dapat melakukan aktivitas dengan normal sepanjang hari.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) beserta WHO tahun 2015, setiap tahunnya di dunia angka gangguan pada lambung atau gastritis mencapai 1,8-2,1 juta kasus per tahun.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Gubes Unair Beri Tips Pilih Daging Sapi yang Bagus

Mengenai hal itu, dokter Universitas Indonesia (UI), Prof Ari Fahrial Syam yang diundang oleh FK UNAIR sebagai pembicara tamu menjelaskan bahwa gangguan lambung atau yang dikenal dengan istilah dispepsia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas karena asam lambung atau maag.

“Secara garis besar maag dikelompokkan menjadi dua yaitu maag fungsional yang pada saat dilakukan endoskopi ataupun USG tidak ditemukan kelainan. Kedua adalah maag organik yaitu adanya kelainan berupa luka, polip atau bahkan sampai tumor pada kerongkongan atau lambung,” jelas Prof Ari, dilansir dari laman Unair.

Lebih lanjut, Prof Ari menjelaskan bahwa angka kejadian maag fungsional mencapai 60-70 persen. Penyebab yang sering ditemukan adalah ketidakteraturan pola makan.

Selain itu, lanjutnya, faktor mengonsumsi camilan yang tidak sehat sepanjang hari seperti goreng-gorengan, cokelat dan keju juga merupakan faktor pemicu gangguan lambung.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Penurun Asam Urat

“Pengendalian diri pada saat stres atau terlalu cemas juga dapat memicu naiknya asam lambung,” ungkap Prof Ari.

Kelompok maag organik, berkaitan dengan obat-obatan terutama obat rematik. Konsumsi jamu-jamuan yang mengandung obat rematik juga dapat memicu maag organik.

Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab dari 20 persen kasus gangguan lambung.

Prof Ari menganjurkan untuk para penderita gangguan lambung untuk tetap berpuasa, apabila tidak dalam kategori akut. Kondisi akut, tandasnya, ditandai dengan muntah-muntah dan nyeri yang cukup hebat.

“Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kebanyakan orang-orang menderita penyakit maag adalah maag fungsional. Maka saat berpuasa pola makan menjadi lebih teratur, yaitu pada sahur dan berbuka,” ujar Prof Ari.

Baca juga: Pakar Unair: Begini Aktivitas Otak Saat Menjelang Kematian

Selain itu, dalam berpuasa umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti sholat, dzikir dan menahan amarah. Sehingga ibadah dapat menjadi kontrol diri yang dapat menurunkan stres.

“Sedangkan penderita maag kategori organik, puasa juga dapat menjadi alternatif proses penyembuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita maag yang berpuasa jauh lebih cepat sembuh,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com