KOMPAS.com - Lebaran menjadi ajang bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, teman, dan tetangga.
Tentu kebijakan pemerintah tahun ini yang memperbolehkan mudik, menjadi kabar baik bagi masyarakat.
Salah satu hal yang menjadi tradisi di kala mudik lebaran adalah berkunjung ke rumah keluarga ataupun tetangga untuk bersilaturahmi sekaligus mencicipi hidangan yang telah disajikan.
Hidangan lebaran identik dengan makanan yang mengandung lemak, karbohidrat, kolesterol, dan gula tinggi, seperti ketupat, opor ayam, rendang, berbagai jenis kue kering, dan es buah.
Baca juga: Antropolog UGM Jelaskan Tradisi Mudik, Mulai Dikenal Era 70-an
Pakar Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES-UB) Leny Budhi Harti, mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat saat Idul Fitri 1443 Hijriah.
“Untuk menjaga pola makan sehat saat lebaran diperlukan beberapa cara agar tetap menerapkan pola makan seimbang seperti pengendalian diri, menerapkan porsi makan piringku, meningkatkan makanan berbahan sayuran, menghidangkan minuman rendah gula seperti sop buah dan infused water,” dilansir dari laman UB.
Leny menjelaskan hal yang pertama kali dilakukan saat lebaran adalah pengendalian diri pada saat lebaran.
Pengendalian diri sangat diperlukan agar tidak balas dendam setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan.
Kalau tidak mengendalikan diri, semua makanan pasti akan dimakan. Apabila tidak ada pengendalian diri bisa menyebabkan berat badan naik
Hal Kedua yang harus dilakukan adalah menerapkan porsi makan sesuai konsep “isi piringku”.
Baca juga: Dosen UM Surabaya Beri Tips Cegah Microsleep Selama Perjalanan Mudik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.