KOMPAS.com - Saat merayakan Hari Raya Idul fitri, masyarakat muslim di Indonesia terbiasa membuat aneka hidangan dalam jumlah besar.
Seperti menu opor ayam, rendang, dan sambal goreng ati, atau menu lainnya yang selalu dimasak saat Idul Fitri tiba.
Menu-menu makanan ini, memang dimasak agak banyak dari menu sehari-hari karena di momen inilah semua keluarga dan tetangga, bertemu dan berkumpul untuk bermaaf-maafan.
Oleh sebab itulah, tak jarang juga banyak masakan yang masih tersisa setelah hari Lebaran.
Baca juga: Buka Puasa Makan Junk Food, Ahli Gizi UM Surabaya Beberkan Akibatnya
Sisa makanan tersebut tentu sayang untuk dibuang begitu saja, mubazir. Apalagi, beberapa jenis makanan memang masih bisa disimpan untuk hari-hari berikutnya, seperti rendang.
Akan tetapi, untuk menyimpan makanan tersebut harus memperhatikan beberapa hal agar makanan sisa lebaran ini masih bisa layak dikonsumsi dan tidak menimbulkan penyakit.
Dilansir dari laman Vokasi Kemendikbud Ristek, Chef Dwi Santoso atau yang biasa disapa Chef Pablo, kungfu chef sekaligus instruktur di International Hotel Management School, yakni sebuah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Jawa Tengah punya tips menyimpan sisa makanan lebaran agar tidak mudah basi.
1. Kenali jenis masakannya
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah jenis masakan yang akan disimpan, yakni apakah mengandung santan atau tidak. Masakan yang mengandung santan seharusnya cepat dihabiskan.
Akan tetapi, jika memang tidak habis, masakan bersantan bisa disimpan dalam wadah tertutup, kemudian dimasukkan dalam chiller (kulkas). Makanan jenis ini akan tahan maksimal dua hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.