Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Mendengkur? Ini Kata Dokter PLK Unair

Kompas.com - 10/05/2022, 16:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dokter Klinik Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga (PLK Unair), Elfrida Fausthina Lani mengungkap kebiasan mendengkur disebabkan oleh menyempitnya saluran napas.

Dia menyebut, mendengkur dibagi menjadi dua, yakni normal dan tidak normal.

Baca juga: Tahun Ajaran 2022/2023, Unpad Gelar 40 Persen Perkuliahan di Kampus

Mendengkur normal, sebut dia, bisa terjadi saat seseorang mengalami kelelahan.

Saat tidak lagi lelah, maka kebiasaan mendengkur itu akan hilang.

"Bagaimana mendengkur itu yang tidak normal? Itu adalah ketika seseorang itu mengorok tapi dia mempunyai kondisi tidur yang cukup, sekitar 6-8 jam, tapi ketika bangun, rasanya masih ngantuk, tidak fresh. Ketika siang, itu masih ngantuk berat," ucap Elfrida melansir laman Unair, Selasa (10/5/2022).

Keabnormalan itu, lanjut Elfrida, kemudian disebut dengan gangguan apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA).

"Ketika tidur, dia terbangun beberapa kali karena terhenti napasnya selama kurang lebih 10 detik. Otomatis otak akan merangsang kan untuk kita itu harus bernapas, akhirnya (terbangun dengan) kayak terkejut," papar dia.

Elfrida menambahkan, gangguan apnea tidur obstruktif (penyempitan saluran napas) tidak hanya dialami orang-orang berumur.

"Itu karena penyempitannya banyak faktornya, seperti karena otot yang melemah ketika tidur atau ada gangguan pada sarafnya," sebut dia.

Baca juga: Dokter UI: Hepatitis Akut pada Anak Bukan karena Vaksin Covid-19

Dia juga meingingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan kebiasaan mendengkur yang berkelanjutan.

Karena, hal itu tentu memengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat menimbulkan penyakit komplikasi.

Lanjut dia mengatakan, komplikasi itu seperti gangguan stroke, gangguan metabolisme, dan masih banyak lagi.

Guna mencegah mendengkur

Dia mengatakan, ada beberapa tips mencegah gangguan apnea tidur obstruktif yang bisa dicontoh oleh masyarakat, yakni:

1. Jaga berat badan agar tidak obesitas.

2. Olahraga yang cukup.

3. Hindari merokok, minum-minuman alkohol, dan tidak boleh makan sembarangan.

Baca juga: Pakar Unair Bagi 5 Tips Jaga Pola Makan Pasca Ramadhan

4. Tidak boleh sering makan daging-dagingan, tapi harus diimbangi dengan buah dan sayur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com