KOMPAS.com - Hari pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 dimulai hari ini, Selasa (17/5/2022).
UTBK tahun 2022 sendiri akan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I pada 17-23 Mei 2022 dan Gelombang II pada 28 Mei-03 Juni 2022.
Sebanyak 11.312 peserta mengikuti UTBK-SBMPTN 2022 di Pusat UTBK Universitas Padjadjaran di Kampus Jatinangor, mulai Selasa (17/5/2022).
Koordinator Pelaksana UTBK-SBMPTN Unpad, Inu Isnaeni Sidiq mengatakan bahwa dalam satu hari, pelaksanaan UTBK-SBMPTN dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama digelar pada pukul 6.45 – 11.00 WIB, sedangkan sesi kedua digelar pada pukul 13.00 – 16.30 WIB.
Baca juga: 9 Profesi Paling Menjanjikan untuk Gen Z dan Pilihan Jurusan Kuliahnya
Panitia UTBK Unpad telah memberikan toleransi keterlambatan untuk pelaksanaan ujian di sesi pagi selama 30 menit. Peserta yang datang terlambat melebihi waktu tersebut tidak diperkenankan memasuki ruangan ujian.
“Kami akan catat identitas yang bersangkutan beserta permasalahannya dan kami akan laporkan ke LTMPT pusat,” kata Inu seperti dilansir dari laman Unpad.
Peserta juga wajib membawa dokumen persyaratan yang diperlukan. Mulai dari kartu tanda peserta UTBK-SBMPTN 2022, surat keterangan kelas XII atau keterangan lulus bagi lulusan tahun 2022, ijazah yang sudah dilegalisasi bagi peserta lulusan 2020-2021, serta kartu identitas.
Seluruh dokumen tersebut wajib dibawa dalam bentuk cetak. Inu juga mengingatkan peserta untuk membawa perlengkapan protokol kesehatan, yaitu penyanitasi tangan (hand sanitizer) dan masker medis cadangan.
Baca juga: UI Buka Jalur Prestasi S1 2022, Simak Ketentuan dan Cara Daftar
Untuk mengantisipasi penularan penyakit, baik Covid-19 maupun infeksi lainnya, Unpad menetapkan protokol kesehatan yang ketat untuk para peserta. Setiap peserta dipastikan sehat dan aman untuk masuk ke dalam ruangan ujian.
“Sebelum masuk ruangan, peserta dibariskan dan diatur jaraknya sesuai protokol kesehatan. Peserta kemudian dicek suhu dan dicek menggunakan metal detektor untuk memastikan mereka tidak membawa alat yang bisa digunakan untuk berbuat curang,” jelas Inu.
Peserta juga diwajibkan menginstal aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi tersebut digunakan untuk bisa masuk ke dalam kampus Unpad dan ruangan ujian.
Melalui aplikasi tersebut, Unpad dapat mengetahui status vaksinasi dan kondisi kesehatan setiap peserta.
“Nanti akan tahu apakah peserta sudah vaksinasi lengkap atau sudah antigen/belum. Jika kemudian sakit dan dinyatakan positif, nanti akan muncul warna hitam,” ujarnya.
Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI
Bagi peserta yang sudah divaksinasi satu dan dua dapat mengikuti ujian tanpa membawa hasil tes antigen/PCR. Namun, peserta tetap akan dipantau kondisi suhu tubuh dan kesehatannya.
Sementara bagi peserta yang belum vaksinasi wajib untuk membawa hasil tes antigen maksimal 1×24 jam atau hasil tes PCR maksimal 2×24 jam.
Inu mengatakan, persyaratan vaksinasi atau membawa hasil tes antigen/PCR merupakan ketetapan yang berlaku di semua pusat UTBK di Indonesia. Sosialisasi mengenai ketetapan ini sudah dilakukan sejak lama, sehingga peserta diwajibkan mematuhi peraturan tersebut.
“Bagi peserta yang belum vaksin dan tidak membawa hasil tes antigen/PCR konsekuensinya yang bersangkutan tidak boleh mengikuti ujian,” kata Inu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.