Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar IPB: Usaha Kuliner Kini Makin Meroket

Kompas.com - 30/05/2022, 17:38 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah penurunan kasus Covid-19, prospek industri kuliner dinilai makin melaju kencang.

Prof. Hardinsyah, Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) University berbagi pengetahuannya terkait prospek industri kuliner pasca pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, menjelang tahun 2022, pertumbuhan sektor pangan dan pertanian cukup menggembirakan. Perkiraan berikutnya pada tahun ini dan yang akan datang, peningkatannya dapat mencapai sekitar lima persen.

Berdasarkan Laporan dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), pertumbuhan industri pangan Indonesia dapat mencapai 5-7 persen.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Modal Usaha? Ini Syarat Dapat Dana hingga Rp 20 Juta

Bahkan, pada kuartal kedua tahun 2022, peningkatannya sudah mencapai 5 persen.

“Saya juga yakin setelah melihat kondisi pasca lebaran, sektor pangan dan kuliner semakin membaik. Pasca tahun 2022, saya juga yakin pertumbuhan industri pangan bisa mencapai 10 persen menjelang tahun 2030,” katanya, dilansir dari laman IPB University.

Namun demikian, sektor industri kuliner juga memiliki tantangan tersendiri. Prof Hardinsyah menyebut, suplai bahan baku dari industri pangan merupakan kunci dari perkembangan industri kuliner.

Tidak hanya itu, kemajuan industri kuliner, terutama pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memerlukan dukungan dari industri pangan karena hubungan erat ini.

“Industri pangan besar dapat mendukung dan mendapatkan inovasi kuliner tradisional dari UMKM dan sebaliknya, dapat memberikan akses mudah terhadap bahan baku industri. Sistem logistik harus semakin baik, kolaborasi antara industri pangan dan usaha-usaha kuliner kecil juga penting,” terangnya.

Di samping memanfaatkan platform digital, penting juga untuk mengombinasikan berbagai budaya.

Baca juga: Guru Besar IPB: Manfaat Spirulina dari Anti-jerawat hingga Anti-kanker

Hal ini penting karena sebagian besar konsumen pangan pengguna platform digital adalah generasi Z.

Generasi Z merupakan salah satu faktor pengembangan kuliner hibrid, dengan menggabungkan kuliner mancanegara dan lokal.

Secara sosial dan budaya, lanjut Prof Hardinsyah, perbanyakan fasilitas sosial oleh perusahaan waralaba dan sejenisnya dengan memberikan tempat usaha bagi UMKM juga akan saling menguntungkan.

Fasilitas ini dapat memberikan keuntungan dan kemudahan baik bagi pelaku bisnis dan konsumen.

Upaya gotong royong ini merupakan win-win solution dicerminkan dari industri besar dan industri kuliner.

Baca juga: Dosen IPB Ungkap 4 Ancaman Upaya Pelestarian Serangga

Tantangan besar lainnya adalah terkait penggunaan kemasan plastik. Kebijakan pengurangan pemakaian kemasan plastik oleh pemerintah menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis kuliner.

“Pelaku bisnis kuliner juga harus melek dengan tren label makanan dan pangan berbasis tumbuhan yang kian meningkat. Semakin sadar dengan tren ini, industri pangan akan memiliki prospek bisnis yang baik,” pungkas Prof Hardinsyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau