KOMPAS.com - Bullying merupakan perilaku tidak menyenangkan baik baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya.
Peristiwa ini tentu menjadi hal yang memprihatinkan di dunia pendidikan. Padahal pemerintah dan berbagai pihak terkait juga telah mengupayakan berbagai program untuk menciptakan sekolah yang aman dan bebas bullying.
Menurut dosen Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Riana Nurhayati, sebenarnya kasus bully sudah terjadi sejak lama. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah kekerasan maupun konflik di sekolah.
Baca juga: Tips Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK Menurut Pakar UGM
Meski pemerintah sudah membuat kebijakan akan tetapi belum ada kebijakan yang benar-benar bisa mengatasi bullying di sekolah secara komprehensif.
Dia mengungkapkan, fenomena kekerasan maupun penindasan ini harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang komprehensif. Baik dari pemerintah sekolah maupun orang tua, serta siswa itu sendiri.
"Berkaitan dengan hal tersebut pendidikan memiliki peranan penting karena sebagai institusi yang memiliki peran untuk melakukan control social," papar Riana kepada Kompas.com.
Riana menerangkan, ternyata bullying ini tidak hanya dilakukan secara individual tapi juga ada yang dilakukan secara kolektif. Sehingga perilaku bullying selalu terjadi secara berulang terutama di sekolah.
Baca juga: Zurich Asuransi Indonesia Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1/S2
Perilaku bullying ini tentu akan membawa dampak buruk bagi korban. Riana menjelaskan, ada beberapa dampak negatif bagi korban bullying. Antara lain:
1. Mengalami gangguan kesehatan mental. Bahkan dampak yang lebih buruk bisa terjadi seperti stres hingga depresi.
2. Keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Dampak ini mungkin yang paling parah. Ketika sudah terkena secara psikis maka akan sulit bagi korban bully untuk melupakan masa lalu yang berkaitan dengan pengalaman buruknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.