Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unpad: Tingginya Kematian Kanker Serviks karena Telat Ditangani

Kompas.com - 20/06/2022, 18:33 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit kanker menjadi salah satu penyakit yang bisa diderita baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan.

Salah satu jenis penyakit kanker yang banyak diderita kalangan perempuan adalah kanker serviks atau kanker leher rahim.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Yudi Mulyana Hidayat, setiap perempuan bahkan berisiko terinfeksi virus penyebab kanker serviks.

Baca juga: Hasil PPDB Jabar Tahap I Diumumkan 20 Juni, Begini Cara Mengeceknya

Lindungi perempuan dari kanker serviks

Ia menyarankan agar semua pihak perlu memiliki kepedulian untuk melindungi perempuan dari kanker serviks.

"Setiap wanita berisiko, baik menikah, tidak menikah, baik anak-anak maupun orang tua. Karena virus ini sudah common," ujar Prof. Yudi seperti dikutip dari laman Unpad, Senin (20/6/2022).

Prof. Yudi menerangkan, laki-laki memiliki peranan besar terhadap masuknya virus pada mulut rahim. Untuk itu, laki-laki pun perlu diikutsertakan dalam upaya pencegahan kanker ini.

"Selama ini kanker serviks dianggapnya wanita saja yang punya tanggung jawab. Padahal laki-laki besar pengaruhnya itu kenapa terjadinya kanker serviks," ujar Prof. Yudi.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Kenali 6 Tanda Kolesterol Tinggi Muncul di Kaki

Angka kematian tinggi karena terlambat ditangani

Berdasarkan data Global Cancer Observatory, Indonesia berada pada urutan nomor satu penderita kanker serviks di Asia Tenggara, urutan kedua di Asia, dan urutan delapan di dunia.

Diperkirakan, setiap satu jam ada satu perempuan Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.

"Jadi betul-betul banyak sekali kasusnya. Sehingga betul-betul harus menjadi concern," kata Dekan Fakultas Kedokteran Unpad ini.

Prof. Yudi menekankan, besarnya angka kematian akibat kanker serviks karena terlambatnya penanganan.

Baca juga: United Tractors Buka Lowongan Kerja bagi D3/S1, Buruan Daftar

Banyak pasien yang baru datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah menderita kanker stadium lanjut.

"Jangan sampai datang ke fasilitas kesehatan ini dalam kondisi terlambat," papar Guru Besar Bidang Obstetri dan Ginekologi tersebut.

Prof. Yudi menambahkan, virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks bersifat common, atau sudah ada di sekitar kita, sehingga sulit dicegah untuk masuk ke dalam tubuh.
Perlu pencegahan dini agar virus tersebut tidak merusak sel di dalam tubuh.

Perjalanan dari infeksi virus hingga menjadi kanker membutuhkan waktu yang panjang. Sekitar tiga hingga puluhan tahun.

Untuk itu, deteksi dini atau skrining serta vaksinasi menjadi upaya penting untuk pencegahan kanker.
"Perjalanan infeksi virus sampai menyebabkan kanker itu membutuhkan waktu yang panjang. Karena waktu yang dibutuhkan panjang, sebetulnya ada kesempatan kita untuk mencegahnya, dengan skrining, vaksinasi, dan sebagainya," ujarnya.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Intip Keunggulan 5 Prodi PSDKU Unpad Pangandaran

Prof. Yudi pun menekankan perlunya pencegahan sedini mungkin bagi perempuan untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Saat ini ada kecenderungan perempuan terkena kanker ini pada usia muda.

"Kita harus punya kepedulian yang sama untuk melindungi mereka yang terkena kanker serviks," tandas Prof. Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com