Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.155 Mahasiswa S1 dari 107 Perguruan Tinggi Lolos IISMA 2022

Kompas.com - 30/06/2022, 10:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Rangkaian kegiatan yang diadakan untuk menunjang kesiapan awardees baik secara administrasi, akademik, psikologis, sosial, maupun budaya dalam menjalankan program IISMA yang dilaksanakan sebelum keberangkatan.

Baca juga: Kisah Putri, Siswi Madrasah Anak Petani, Raih Beasiswa Kuliah ke Kanada

Selain bimbingan teknis terkait proses pembelajaran di kampus negara tujuan studi di luar negeri, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pembicara dari stakeholders terkait dengan beberapa topik bahasan tertentu, di antaranya Pembekalan Kebangsaan dan Kebhinekaan, Pembekalan Kesenian dan Kebudayaan.

Lalu pembekalan pencegahan perundungan dan kekerasan seksual, Pembekalan Akademik, dan Pembekalan Psikologi.

Rachmat Sriwijaya, Ketua Program IISMA mengatakan rangkaian pembekalan ini diselenggarakan supaya awardees semakin siap untuk studi di luar negeri.

"Serta untuk dapat mengoptimalkan potensi mereka. Selain itu, para penerima beasiswa ini tidak hanya membawa dirinya sendirinya, namun juga membawa nama bangsa ini. Karena itu kita perlu mempersiapkan sebaik mungkin dan mencakup beragam aspek.” terangnya. 

Ia mengatakan dalam penyelenggaraan pembekalan ini, IISMA berkolaborasi dengan sejumlah stakeholders yang kompeten di bidangnya untuk dapat menyampaikan materi secara komprehensif.

"Sehingga awardees juga terstimulasi untuk dapat berjejaring dan memiliki kepekaan terhadap beragam isu di sekitarnya. Harapannya program ini bisa memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan.” tambahnya.

 Baca juga: Ada 2 Jenis LoA untuk Daftar Beasiswa, Begini Cara Mendapatkannya

Awardee dari Universitas Gadjah Mada yang mendapatkan kesempatan studi di University of Birmingham, Alma Delia Sukma menceritakan pengalamannya.

“Serangkaian program pembekalan ini sangat relevan serta bermanfaat bagi perjalanan studi saya ke depan. Pembekalan yang dihadirkan sangat menyeluruh dan terinci — mulai dari aspek akademik, kebangsaan, kebudayaan hingga psikologis," ujarnya.

Contoh-contoh yang diangkat oleh narasumber juga sangat applicable dalam dunia nyata dan relatable sehingga ia dapat dengan mudah mencerna banyak informasi sekaligus.

"Beberapa kasus studi yang ditunjukkan sebagai contoh juga mengubah perspektif saya terhadap bagaimana budaya serta tradisi dapat dirawat di dalam era modern. Intinya, saya tidak hanya mengemban ilmu, tetapi juga dikenalkan dengan kacamata baru untuk melihat dan merespon kepada lingkungan sekitar saya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com