Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Guru Musik Asal Kanada Antusias Belajar Gamelan di Unpas

Kompas.com - 06/07/2022, 06:39 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memiliki kesenian dan kebudayaan yang sangat beragam. Hal ini pula yang menjadi daya tarik bagi orang-orang dari negara lain untuk datang ke Indonesia.

Bahkan tak sedikit warga negara asing yang jatuh cinta dengan kesenian dan kebudayaan Indonesia dan ingin mempelajarinya lebih dalam lagi.

Sudah banyak contoh warga negara asing yang akrab dengan kesenian Indonesia. Seperti seorang warga negara asing yang menjadi sinden dan ada lagi warga asing fasih berbahasa Jawa.

Kali ini, guru musik dari Kanada berkesempatan mencoba alat musik gamelan di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung.

Baca juga: Calon Doktor UB Teliti Daun Ini untuk Terapi Kanker Hati

Dua guru musik asal Kanada belajar gamelan di Unpas

Gamelan merupakan salah satu alat musik asli Indonesia yang sangat unik. Gamelan menawarkan pesona tersendiri dan mampu mencuri perhatian warga negara asing untuk mendalami alat musik tradisional ini.

Dua guru sekolah musik asal Kanada sengaja datang ke Kampus IV Universitas Pasundan (Unpas) Bandung untuk mempelajari gamelan.

Keduanya merupakan rekan Dekan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Unpas Dr. Senny Suzanna Alwasilah.

"Mereka punya studio musik sendiri, jadi murid-muridnya datang ke sana untuk belajar. Baik secara privat atau kelompok. Tapi mereka sesekali mengajar di sekolah dan mengisi workshop," urai Senny seperti dikutip dari laman Unpas, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Dokter Unair Ungkap 7 Gejala TBC dan Tahapan Pengobatannya

2 jam bisa kuasai dasar-dasar gamelan

Menariknya, hanya dalam waktu 2 jam, dua guru musik asal Kanada ini bisa menguasai dasar-dasar gamelan lewat arahan dan panduan dosen prodi Seni Musik FISS Unpas, Rosikin WK.

Di Bandung, mereka menetap selama 2 hari untuk berlatih karawitan Sunda. Selain diajarkan dasar-dasar gamelan, mereka juga diperkenalkan dengan karawitan Sunda.

"Saya memberikan 2 materi, 2 lagu, dan 2 partitur (catrik dan kulu-kulu) yang bisa digunakan untuk mengiringi ribuan lagu," beber Rosikin.

Meski belum menjangkau seluruh alat musik, namun keduanya terlihat sangat antusias saat memainkan seperangkat gamelan Sunda.

"Main gamelan Sunda kan butuh keuletan dan ketekunan, jadi mereka betul-betul memaksimalkan waktu. Responsnya bagus, apalagi latar belakangnya guru musik, setidaknya mereka sudah mengenal ritmik," imbuh Rosikin.

Baca juga: Karla Bionics ITB Juara Internasional Ciptakan Lengan Prostesis bagi Tuna Daksa

Sebelum pandemi Covid-19, lanjut Rosikin, banyak mahasiswa asing Unpas yang lihai bermain gamelan. Mereka bahkan pernah tampil di berbagai pertunjukan.

"Mengingat tingkat kerumitan dan butuh waktu lama sampai benar-benar mahir, kadang tidak sedikit yang menyerah belajar gamelan. Saya apresiasi semangat mereka, mudah-mudahan bisa memperkenalkan alat musik tradisional Sunda di negara asalnya," tandas Rosikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com